Sterling menguat setelah Bank of England (BOE) mengemukakan prospek kenaikan suku bunga, sementara data penjualan eceran Amerika Serikat (AS) secara mengejutkan jatuh sehingga menekan USD.

Pound mengalami rally hingga ke level tertinggi dua pekan terhadap USD, yen dan euro. Mata uang Inggris Raya tersebut menguat hingga kisaran 1.5640 terhadap USD dan 192.94 terhadap yen, serta menguat terhadap euro hingga kisara 0.7030-an.

Berbicara di depan parlemen Inggris kemarin, Gubernur BOE, Mark Carney mengatakan bahwa waktunya semakin dekat untuk menaikkan kenaikan suku bunga pertama semenjak krisis. Pernyataannya tersebut berhasil mencuri perhatian pasar di kala kekhawatiran akan Yunani mulai berkurang dan memindahkan fokus kepada pernyataan Ketua Federal Reserve, Janet Yellen di depan Kongres AS.

Yellen kemungkinan akan menegaskan bahwa Fed mungkin akan memulai kenaikan suku bunga tahun ini, meskipun data penjualan eceran yang mengecewakan memperkecil peluang kenaikan di bulan September. Data penjualan eceran inti AS turun 0,1 persen, jauh di bawah perkiraan yaitu kenaikan sebesar 0,4 persen. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa ekonomi AS mulai melambat lagi.

Dolar Australia mencapai 0.7479 terhadap USD, semakin menjauh dari level terendah 6 tahun di 0.7372 yang dicapai pekan lalu.

Sementara itu Yunani masih harus berjuang jika Perdana Menteri Alexis Tsipras gagal untuk membujuk parlemen Yunani untuk menyetujui paket penghematan sebagai syarat mendapatkan bailout.