Euro agak tertekan di awal sesi perdagangan Asia hari ini (7/7) menjelang pertemuan darurat yang akan dihadiri oleh para menteri keuangan kawasan euro. Setelah referendum Yunani memunculkan hasil bahwa mayoritas rakyat Yunani menolak persyaratan penghematan yang diberikan para kreditur, Perancis dan Jerman mendesak Athena untuk membuat proposal dan memulai perundingan lagi dengan para kreditur. Bank-bank di Yunani telah ditutup lebih dari seminggu dan hanya dana bantuan darurat yang bisa menghindarkan mereka dari kebangkrutan.

Komisioner Jerman di Uni Eropa mengatakan bahwa pemerintah Yunani mungkin harus mulai mengeluarkan IOU (surat hutang) untuk membayar gaji dan pensiun, dan hal itu akan semakin mengancam posisi Yunani dalam eurozone.

Euro hampir tidak bergerak terhadap yen di kisaran 135.58, menjauh dari level terendah enam minggu di 133.70 yang disentuh Senin (6/7) kemarin.

Terhadap USD, euro melemah sekitar 0,1 persen ke kisaran 1.1044 namun tetap berada di atas level terendah Senin yaitu kisaran 1.0969, dan masih berada di atas level terendah bulanan di kisaran 1.0955 yang disentuh akhir Juni lalu.

Prospek jangka panjang euro sedikit banyak akan dipengaruhi oleh krisis yang dialami oleh Yunani. Ketidakpastian yang berkepanjangan tentu akan berakibat negatif bagi euro.

USD menguat sekitar 0,1 persen terhadap yen. Swiss franc, mata yang selama ini dianggap sebagai safe-haven, menguat tipis terhadap euro ke kisaran 1.0414.

Swiss National Bank, yang dikonfirmasi pekan lalu itu telah melakukan intervensi untuk melemahkan franc, pada hari Senin menolak untuk berkomentar tentang spekulasi pasar bahwa mereka akan terus melakukan intervensi.

Dollar Australia melemah sekitar 0,3 persen terhadap USD ke kisaran 0.7476 namun tetap berada di atas level terendah enam tahun yaitu kisaran 0.7452 yang disentuh Senin (6/7). Para pelaku pasar menunggu keputusan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) yang akan diumumkan siang ini.  RBA diperkirakan akan menahan suku bunga mereka di level terendah sepanjang masa yaitu 2 persen.