EURUSD Uji Resistance, Waspadai Koreksi EURUSD bergerak di atas EMA 50 dan EMA 100 di chart H1, masih tertahan di area resistance saat analisis ini dibuat. Bagaimana peluang hari ini? Ini analisisnya.

Read More

---

EMA 50 dan 100 Bentuk "Death Cross" di GBPUSD GBPUSD bergerak di bawah EMA 50 dan EMA 100 yang membentuk death cross di time frame H1. Stochastic overbought di time frame H1. Simak analisisnya di sini.

Read More

---

Akankah Emas Kembali Bearish? Emas berbalik bearish. Lalu bagaimana strategi terbaik untuk mencermati kondisi saat ini? yuk cek analisa kami!

Read More

Harga emas masih bergerak terbatas menjelang penutupan pasar karena aksi ambil untung mencegah logam kuning  mendapatkan kembali momentum yang membawanya ke level tertinggi tujuh tahun minggu ini, meskipun Wall Street terus mengalami kehancuran. Emas berjangka untuk pengiriman April di New York COMEX ditutup turun hanya 60 sen menjadi $ 1,642.50 per ounce. Spot gold, yang melacak perdagangan langsung dalam bullion, naik $ 1,20, atau 0,1%, pada $ 1,640,78 per ons Di Wall Street, tiga indeks saham utama kehilangan masing-masing sekitar 3%, jatuh selama enam hari berturut-turut. Goldman Sachs mengatakan perusahaan-perusahaan AS tidak mungkin menghasilkan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2020 karena dampak dari coronavirus. "Emas hanya sedikit lebih tinggi karena ketakutan wabah diakhiri dengan aksi ambil untung," Ed Moya, analis di OANDA New York, mengatakan dalam sebuah catatan pada hari Kamis, mencatat bahwa rekor panjang pembelian dalam ETF emas juga telah berakhir. Meskipun tertahan, banyak yang memperkirakan logam kuning akan mendapatkan kembali momentum yang membawanya kembali ke level tertinggi tujuh tahun di hampir $ 1.700 per ons . "Emas akan didukung oleh ketakutan pandemi, stimulus bank sentral dan pemerintah, kecemasan perdagangan, dan ketidakpastian politik," tambah Moya. "Emas akan mengawasi level $ 1.700 per ons selama beberapa minggu ke depan karena wabah koronavirus semakin memburuk." Banyak juga yang mengharapkan emas menuju level tertinggi baru di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan dipaksa ke putaran pemotongan suku bunga untuk melindungi ekonomi A.S. dari dampak coronavirus setelah The Fed baru saja mengakhiri siklus pelonggaran pada bulan Desember.