Harga minyak mentah melemah di hari Rabu menyusul laporan dari US Energy Information Administration (EIA) yang memperlihatkan bahwa persediaan minyak mentah dan bensin AS mengalami kenaikan tajam.

Harga futures minyak mentah melemah dalam sehari setelah muncul ekspektasi bahwa meningkatnya produksi shale tahun ini akan meredam dampak pemangaksan produksi minyak oleh OPEC dan para eksportir minyak utama dunia.

Persediaan minyak mentah AS naik sebesar 2,8 juta barel di pekan yang berakhir tanggal 20 Januari, sejalan dengan perkiraan analis dan hampir sama dengan laporan sebelumnya yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute.

Pelemahan harga minyak mentah dunia diredam dalam beberapa pekan terakhir karena rencana OPEC dan beberapa negara non-OPEC untuk mengurangi produksi harian minyak mentah. Pengurangan telah dilakukan sekitar 1,5 juta barel per hari, di bawah kesepakatan yaitu 1,8 juta barel per hari yang dimulai dari 1 Januari. Namun, pengurangan produksi ini justru diikuti oleh kenaikan produksi shale oil.

Presiden Donald Trump berjanji untuk mendukung industri minyak AS dan hal ini memberikan sedikit keyakinan bagi para analis untuk menaikkan proyeksi produksi minyak mentah AS.