Euro masih dalam tekanan pada sesi perdagangan Jumat pagi, setelah Bank Sentral Eropa memberikan penilaian serius terhadap ekonomi zona euro dan memberi ruang untuk perluasan program stimulus yang lebih besar.

Mata uang euro meluncur hingga $ 1,1087, dari tingkat atas $ 1,1200. Terakhir berada dikisaran $ 1,1122. Terhadap yen, euro juga tergelincir ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan di 133,13 sebelum merayap kembali ke 133,63.

Pedagang di Asia mungkin tidak mengambil hal-hal lebih jauh ke depan dari US nonfarm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat dan tanpa lead dari pasar keuangan Cina, yang ditutup untuk liburan.

Sebuah hasil payrolls yang solid akan memperkuat kasus untuk kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve bulan ini. Sebaliknya jika hasilnya lebih rendah akan mengaburkan pandangan untuk kenaikkan di bulan September. Konsensus pasar adalah untuk peningkatan 220.000 pekerjaan.

Untuk pertama kalinya, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan secara eksplisit program pembelian obligasi bank dapat berjalan melebihi bulan September 2016 dengan ukuran dan komposisi yang dapat disesuaikan.

ECB memperingatkan pertumbuhan akan melamban dan memudarnya momentum di pasar negara berkembang, khususnya Cina, dan penurunan harga minyak bisa menyeret zona euro kembali ke deflasi di bulan-bulan mendatang. Pelemahan euro membantu mengangkat Indeks dolar ke level tertinggi dalam lebih dari dua minggu di 96,405, dan jauh dari level terendah dalam tujuh bulan di 92,621 yang tercapai pekan lalu.