EUR/USD Coba Rebound, Waspadai Resistan 1.13097 Jika harga tertahan kuat di sekitar area resistan 1.13097 , dimana peluang untuk masuk posisi ? simak lebih lengkap analisa kami disini

Read More

---

GBP/USD Rebound; Perhatikan Resistan 1.54414 Jika harga bergerak ke atas dan tertahan kuat di sekitar area resistan 1.54414, dimana peluang untuk masuk posisi ? simak lebih lengkap analisa kami disini

Read More

---

Emas Masih Bullish Untuk Trading Intraday Untuk bias intraday, harga emas masih bullish. Perhatikan area resistance dan waspadai kemungkinan koreksi ke area support. Dapatkan analisanya di sini.

Read More

Yen dan euro menguat di hari Selasa (1/9) karena para pelaku pasar "gugup" dalam menyikapi data ekonomi dari China dan Amerika Serikat (AS). Para spekulan mempertimbangkan apakah mereka perlu melakukan carry trade. Kejatuhan bursa saham kemarin menurunkan keberanian pasar untuk beresiko, setelah Wakil Ketua Federal Reserve, Stanley Fischer, dalam pernyataannya tidak memberikan kejelasan akan kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan September ini, meskipun pasar keuangan global telah melewati guncangan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Euro berhasil menguat ke kisaran $1.1228, naik sekitar 0,2 persen dari level penutupan sesi New York dan melanjutkan pemulihan dari level terendah mingguan di $1.1156. USD melemah ke kisaran 121.06 yen, turun 0,1 persen dari  level penutupan sesi AS. Para spekulan sering memanfaatkan mata uang dengan imbal balik rendah untuk mengalihkan dana mereka dari mata uang yang memiliki imbal balik tinggi dan saham dalam keadaan seperti ini. Mata uang yang sering menjadi pilihan adalah euro dan yen. Hasilnya, indeks dollar yang sempat menguat 1,2 persen di pekan lalu, terkoreksi ke kisaran 95.922, turun dari level tertinggi pekan lalu di 96.324. Para spekulan tengah diliputi kekhawatiran akan memburuknya ekonomi global akibat pelambatan ekonomi China. Fokus pasar hari ini, setelah data PMI China yang dirilis pukul 08.00 WIB tadi, adalah data output pabrikan AS pukul 21.00 WIB. Dollar Australia terkoreksi 0,2 persen ke kisaran $0.7103, mendekati level terendah 6 setengah tahun di kisaran $0.7044 yang disentuh bulan lalu, sebagai akibat kekhawatiran pelambatan ekonomi China. Sterling ditransaksikan di kisaran $1.5360, masih dipengaruhi oleh ketidakpastian apakah Bank of England (BOE) akan mengubah suku bunga atau tidak. Pasar berpendapat bahwa BOE hanya akan menaikkan suku bunga jika Federal Reserve juga melakukannya. Secara fundamental, ada kemungkinan sterling masih akan melemah terhadap USD.