Berita forex hari ini, Yuan China melemah dan dolar Australia tergelincir di sesi Asia perdagangan hari ini (1/8/2018) setelah dirilisnya laporan bahwa pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengusulkan kenaikan tarif atas barang impor China senilai $200 milyar, menjadi 25%.

Yen sedikit menguat karena pemberitaan tersebut meskiipun mata uang Jepang tersebut masih dalam kondisi tertekan setlah Bank of Japan mempertahankan suku bunga di minus 0,1 persen sementara akan bersikap "fleksibel" terkait program stimulus mereka.

Yuan China jatuh 0,35 persen di awal perdagangan ke kisaran 6.8271 per USD setelah Bloomberg melaporkan rencana tarif baru Washington tersebut, yang dikhawatirkan bisa meningkatkan ketegangan antara AS dan China.

Dolar Australia juga melemah 0,15 persen ke kisaran $0.7417.

USD melemah 0,1 persen terhadap yen ke kisaran 111.74 meskipun masih bergerak dalam trend penguatan sekitar 0,73 persen yang tercatat di hari Selasa setelah pengumuman suku bunga BOJ.

Di sisi lain, solidnya pertumbuhan ekonomi AS sepertinya cukup bisa menjadi alasan bagi Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga sebanyak dua tahun lagi di tahun ini.

Tingkat belanja masyarakat AS meningkat di bulan Juni. Indeks PCE inti, yang merupakan indikator inflasi acuan Fed, naik 1,9 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya untuk yang ke-3 kalinya dalam tiga bulan berturut-turut. Angka tersebut berada sedikit di bawah target inflasi Fed, yaitu dua persen.

Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.

Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.

Berita forex hari ini, Yen menguat terrhadap USD di perdagangan sesi Asia hari ini (31/7/2018) menjelang pengumuman kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) hari ini.

USD melemah sekitar 0,1 persen terhadap yen ke kisaran 110.93. Pasar akan melihat apakah BOJ akan mempertimbangkan untuk memangkas program stimulusnya.

Meskipun kecil, perubahan atas stimulus tersebut akan menjadi yang pertama kalinya sejak tahun 2016 dan akan menandai langkah Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda, untuk mengurangi program stimulus radikalnya yang diterapkan sejak lima tahun yang lalu untuk menanggulangi deflasi.

BOJ telah melakukan langkah pembelian obliges khusus sebanyak tiga kali di pekan ini guna meredam kenaikan imbal hasil surat hutang di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa BOJ akan melakukan perubahan atas kebijakan moneternya.

USD sendiri telah melemah lebih dari dua persen sejak menyentuh level tertinggi enam bulan terhadap yen di kisaran 113.18 yang tercatat tanggal 19 Juli lalu.

Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.

Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.

Berita forex hari ini, USD terpantau bergerak stabil di perdagangan sesi Asia hari ini (30/7/2018), para pelaku pasar menantikan keputusan beberapa bank sentral pekan ini yang bisa dijadikan referensi untuk memperkirakan arah mata uang untuk jangka menengah.

Bank-bank sentral yang akan mengumumkan kebijakan moneter di antaranya adalah Bank of Japan (BOJ), Federal Reserve (Fed) dan Bank of England.

Indeks dolar yang memantau pergerakan dolar terhadap enam mata uang utama bergerak di kisran 94.662 setelah sempat sedikit melemah Jumat lalu. Data GDP AS untuk kuartal ke-2 gagal mendongkrak USD.

Ada kemungkinan para pelaku pasar akan lebih tertarik pada data US GDP bulan Juli, ketika tarif impor untuk barang China efektif diberlakukan.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi permerintah AS untuk tenor 2 tahun meningkat, sehingga ini meningkatkan peluang peningkatan suku bunga oleh Fed. Hal ini membatasi pelemahan USD meskipun pergerakan diperkirakan akan terbatas menjelang pengumuman suku bunga BOJ.

Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.

Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.

Harga emas sedikit menguat di sesi perdagangan Asia hari ini (27/7/2018) meskipun masih berada di dekat level terendah satu tahun. Para investor memantau data ekonomi AS yang akan diumumkan hari ini.

Harga emas terpantau naik 0,04 persen ke kisaran $1,222.70 per troy ounce pada pukul 08.02 WIB tadi.

Data pemesanan barang AS naik melebihi perkiraan di bulan Juni dan pengiriman pun mengalami peningkatan, menandai pertumbuhan bisnis yang solid di kuartal ke-2.

Dolar menguat setelah euro melemah setelah pernyataan resmi ECB menyusul pengumuman suku bunga tidak memperlihatkan hal-hal yang istimewa.

Departemen perdagangan AS akan meneruskan pengkajian atas tarif impor mobil meskipun pembicaraan dengan Uni Eropa masih berlanjut. Tetapi Presiden Donald Trump meminta agar jangan mengambil tindakan dulu, demikian menurut menteri perdagangan AS, Wilbur Ross.

Seiring meningkatnya ketegangan antara Washingotn dengan Beijing, Senat AS diam-diam meloloskan RUU yang bisa menurunkan pembatasan untuk ratusan barang impor dari China.

Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.

Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.

Harga minyak mentah jenis Brent meningkat, memasuki penguatan hari ke-3 setelah Arab Saudi menunda pengiriman pasokan minyak mentah melalui jalur strategis Laut Merah. Didukung pula oleh penurunan data cadangan minyak mentah AS yang turun ke angka terendah tiga setengah tahun.

Brent hari ini (26/7/2018) menguat 66 sen, atau 0,9 persen, ke kisaran $74.59 per barrel sebagaimana yang terpantau pada pukul 07.19 WIB tadi. Kemarin Brent sempat menguat 0,7 persen.

U.S. West Texas Intermediate naik 22 sen ke kisaran $69.52 per barrel, melanjutkan penguatan sebesar 1 persen yang terjadi kemarin.

Arab Saudi, yang merupakan eksportir minyak terbesar di dunia, menyatakan bahwa "sementara menghentikan" pengiriman minyak mentah yang melalui jalur pengiriman Laut Merah di Bab al-Mandeb setelah terjadi serangan atas dua tanker minyak besar oleh kelompok Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran.

Menteri energi Saudi, Khalid al-Falih menyebutkan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok Houthi telah menyerang dua VLCC (Very Large Crude Carriers) milik Saudi di Laut Merah pada hari Rabu pagi, salah satu di antara kedua VLCC tersebut mengalami kerusakan ringan.

Menurut al-Falih, Arab Saudi sementara menghentikan semua pengiriman yang melalui selat Bab al-Mandeb segera hingga situasi menjadi jelas dan jalur pelayaran melalui Bab al-Mandeb telah aman.

Mayoritas ekspor dari daerah Teluk yang melakukan transit di Terusan Suez dan jalur pipa SUMED juga melintasi selat Bab al-Mandeb.

Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.

Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.