Berita forex hari ini, Dollar AS merosot terhadap mata uang utama pada perdagangan hari Selasa ditengah kebijakan China dan AS yang terus memicu kekhawatiran tentang konflik perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Fokus pasar jangka pendek ada pada Presiden China Xi Jinping, yang dijadwalkan menyampaikan pidato pada konferensi di Boao, China pada hari Selasa.

Ini akan menjadi reaksi publik pertamanya terhadap kebuntuan tarif dan investor khawatir tentang dampak pandangan presiden terhadap pasar keuangan yang lebih luas.

Pasar global terpukul pekan lalu ketika Presiden AS Donald Trump memberlakukan kebijakan bea impor pada perdagangan dengan China, menghidupkan kembali kegelisahan investor tentang dampak perang tarif terhadap ekonomi dunia.

Dollar AS berada dalam posisi defensif terhadap yen, yang cenderung menarik permintaan pada saat gejolak pasar dan ketegangan politik.

Greenback 0.05 persen lebih rendah pada 106,740 yen setelah membukukan penurunan moderat semalam.

"Kami masih berada dalam tahap ketegangan perdagangan di mana Amerika Serikat dan China saling bertukar ancaman "kata Yukio Ishizuki, senior currency strategist di Daiwa Securities.

"Risiko geopolitik juga membebani dolar terhadap yen, karena kekhawatiran bahwa hubungan AS-Rusia dapat memperburuk masalah Suriah," kata Ishizuki.

Presiden AS Trump pada hari Senin menjanjikan tindakan cepat dan kuat sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia di Suriah. Trump telah menghukum Rusia karena mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Euro stabil pada $ 1,2324 setelah naik sekitar 0,35 persen pada hari sebelumnya, ketika menyentuh lvel tertinggi enam hari di $ 1,2331.

Euro terangkat setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan pada Senin bahwa penurunan di pasar saham tahun ini tidak berdampak secara material terhadap kondisi keuangan zona euro, menunjukkan pembuat kebijakan tetap tenang tentang volatilitas pasar baru-baru ini.

Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama berada pada 89.829 setelah turun 0.3 persen pada hari Senin.