Dollar AS turun terhadap yen dan euro pada perdagangan hari Kamis, menjelang data pekerjaan AS yang akan dilaporkan pada hari Jumat yang diperkirakan akan membentuk ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed.

Pada minggu ini, mata uang AS telah menguat sekitar 1.5 persen terhadap yen menyusul komentar dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen Jumat lalu pada pertemuan gubernur bank sentral di Jackson Hole, yang kembali menghidupkan prospek kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Terhadap yen, dolar turun 0.2 persen pada 103.21. Greenback sebelumnya sempat naik ke level tertinggi satu bulan ¥ 103.540 semalam setelah data U.S. ADP National Employment Report untuk Agustus, tapi tidak bertahan lama setelah data Chicago PMI jatuh dibawah yang di harapkan.

Euro flat di $ 1,1159, setelah rebound pada Rabu dari level terendah dalam tiga minggu di $ 1,1123.

Dolar, di sisi lain, bernasib lebih baik terhadap mata uang komoditas, yang terpukul oleh penurunan tajam harga minyak mentah. Dolar Kanada berada pada C $ 1.3111 terhadap dollar AS setelah sempat berada di C $ 1,3145 semalam, terlemah dalam tiga minggu. Dolar Australia diperdagangkan flat di $ 0.7522, berada di dekat level terendah satu bulan.

Harga emas kembali mengalami pelemahan di sesi Asia pada perdagangan di hari Rabu, seiring dengan meningkatnya kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada akhir tahun.

Semalam, harga emas menghadapi tekanan di sesi Amerika pada hari Selasa. Emas di Comex New York Mercantile Exchange turun 0.09% menjadi $ 1,315.25 per troy ounce. Sementara itu, perak juga merosot 0.04% menjadi $ 18,570 per troy ounce.

Para pelaku pasar berfokus untuk melihat laporan nonfarm payrolls AS pada hari Jumat demi mendapatkan petunjuk lebih lanjut waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya. Perkiraan konsensus adalah bahwa data akan menunjukkan pertumbuhan pekerjaan 180.000 di bulan Agustus, menyusul kenaikan 255.000 pada bulan sebelumnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV pada hari sebelumnya, Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan pasar tenaga kerja AS sudah membaik dan laju kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS akan tergantung pada seberapa baik ekonomi AS.

Fischer tidak mengomentari waktu dari kenaikan suku bunga Fed berikutnya tetapi mengatakan "kita memilih kecepatan yang berdasarkan data."

Emas terpantau naik di sesi Asia pada perdagangan hari Selasa karena investor berfokus pada angka nonfarm payroll AS pada akhir minggu untuk melihat lebih jelas kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed di tahun ini.

Emas di Comex New York Mercantile Exchange naik tipis 0.07% menjadi $ 1,328.05 per troy ounce. Perak di Comex naik 0.49% menjadi $ 18,860 per troy ounce.

Peluang untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang kembali meningkat setelah komentar Ketua Fed Janet Yellen pada hari Jumat dan Wakil Ketua Stanley Fischer yang menunjukkan pengetatan mungkin akan di review pada bulan September.

Investor akan mengawasi data AS yang akan datang untuk mengukur apakah ekonomi terbesar di dunia cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga berikutnya. Departemen Perdagangan mengatakan dalam sebuah laporan hari Senin bahwa indeks harga PCE inti naik tipis 0.1% bulan lalu, sesuai harapan. Pada basis tahunan, harga PCE inti naik 1.6%, luas sejalan dengan perkiraan.

The Federal Reserve menggunakan inti PCE sebagai alat untuk membantu menentukan apakah akan menaikkan suku bunga atau menahannya, dengan tujuan menjaga inflasi pada tingkat 2%.

Bersamaan dengan itu, laporan pengeluaran pribadi meningkat 0.3% bulan lalu, sementara pendapatan pribadi naik 0.4%.

Harga emas merosot di sesi Asia pada perdagangan hari Senin karena para investor merespon pernyataan ketua the Fed Janet Yellen pada akhir pekan lalu yang konsisten dengan keputusan berbasis data mengenai kenaikan suku bunga berikutnya.

Emas di divisi Comex New York Mercantile Exchange turun 0.18% menjadi $ 1,323.55 per troy ounce. Perak merosot 0.54% menjadi $ 18,550 per troy ounce.

Minggu ini, data nonfarm payrolls AS akan menjadi sorotan bersamaan dengan data sektor manufaktur China, di tengah kekhawatiran atas kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia. Pasar di Inggris Raya ditutup pada hari Senin.

Pekan lalu, harga emas bergerak naik turun pada hari Jumat, sebelum akhirnya melemah karena pasar menilai akan kemungkinan kenaikan suku bunga pada September di pertemuan Federal Reserve berikutnya, menyusul komentar dari dua pejabat bank sentral.

Penjabat The Fed Stanley Fischer mengatakan pidato Yellen adalah "konsisten" dengan harapan untuk kenaikan suku bunga mungkin dua kali di tahun ini. Data pekerjaan departemen tenaga kerja akan menjadi bahan pertimbangan untuk kenaikan suku bunga berikutnya.

Yen sedikit melemah pada hari Jumat setelah data harga konsumen dari Tokyo menunjukkan ukuran inti turun lebih dari yang diharapkan dengan perhatian sekarang tertuju pada pertemuan gubernur bank sentral di negara bagian AS Wyoming di kemudian hari dengan gubernur the Fed dijadwalkan untuk memberikan pandangan.

USD/JPY diperdagangkan pada kisaran 100,56, atau naik 0,03%, sementara AUD/USD diperdagangkan pada kisaran 0,7624, atau naik 0,08%.

Di Jepang, CPI inti nasional turun 0,5% year-on-year untuk bulan Juli lebih dari penurunan 0,4% yang diperkirakan, sementara CPI nasional menurun 0,4% seperti yang diharapkan. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, terakhir dikutip pada 94,68.

Simposium ekonomi tahunan dalam sorotan dengan komentar pembukaan Ketua Fed Janet Yellen, Jumat di 10:00 EST. Tapi sementara dia berbicara di awal konferensi, gubernur bank sentral lainnya akan membahas dan mempertimbangkan masa depan kebijakan moneter pasca krisis keuangan dan dalam era suku bunga rendah.

Selain Yellen, tiga pejabat bank sentral lainnya akan berbicara di konferensi. Gubernur Bank of Mexico Agustin Carstens, Anggota Dewan Eksekutif ECB Benoit Coeure dan Gubernur Bank of Japan Kauhiko Kuroda akan berpartisipasi dalam diskusi panel Sabtu di 12:25 ET untuk menutup konferensi.

Semalam, dolar sedikit berubah terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis, setelah rilis data AS yang hasilnya bagus dan memberikan sedikit optimis, karena investor masih berhati-hati menjelang pidato Yellen ini sangat ditunggu-tunggu pada hari Jumat.