Aussie jatuh pada perdagangan di hari Senin pada sesi Asia meskipun adanya lonjakan pada indeks manufaktur AIG. AUD/USD diperdagangkan pada 0.7594, turun 0.16%.

Di Cina, data manufaktur PMI yang dipublikasikan oleh National Bureau of Statistics (NBS) dan the China Federation of Logistics sebesar 49.9 untuk bulan Juli, di bawah dari perkiraan 50.1 dan 50.00 dibulan sebelumnya. Untuk non-manufaktur PMI mencapai 53.9, melebihi bulan lalu di 53.7. Sebelumnya, indeks manufaktur AIG Australia untuk Juli naik menjadi 56,4, dibandingkan dengan angka bulan lalu di 51.8.

Sementara itu, seakan mengikuti aussie, yen pun tampak melemah dengan USD/JPY yang berada pada 102.35, naik 0.31%. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0.04% ke 95.57.

Pada minggu ini, AS melaporkan data non-farm payrolls AS dan data manufaktur ISM dan aktivitas sektor jasa. Selanjutnya, akan ada pengumuman dari Bank of England, di tengah harapan bank sentral akan meningkatkan stimulus moneter untuk menangkal goncangan ekonomi negatif dari Brexit.

Yen menguat ke level tertinggi 2 1/2-minggu terhadap dolar pada hari Jumat ketika kondisi pasar gelisah. Pergerakan harga di pasar membuat pergerakan spike karena para investor bersiap untuk kemungkinan bahwa langkah pelonggaran diharapkan oleh Bank of Jepang tidak akan dilakukan sehingga membuat pelaku pasar kecewa.

Dolar turun 0,5 persen pada 104,76 ¥, setelah sebelumnya meluncur ke level terendah 103,30, keika kondisi pergerakan harga pasar yang tipis. Beberapa pelaku pasar berspekulasi dengan mengatakan kemungkinan ada kesalahan perdagangan. Pada sesi sebelumnya, dolar / yen berada dalam pergerakan volatilitas dengan melonjak ke level tertinggi sejak krisis keuangan pada akhir 2008.

Euro dibeli ¥ 116,07 turun 0,4 persen yang merupakan level terendah untuk minggu ini.

BOJ biasanya akan mengumumkan keputusan kebijakan sekitar tengah hari waktu Tokyo meskipun bank tidak menetapkan waktu yang tepat.

Peningkatan yang cukup besar pada pembelian obligasi yang dikombinasikan dengan perluasan aset berisiko seperti dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), akan menjadi pilihan yang paling mungkin jika BOJ ingin mengejutkan pasar dengan pelonggaran skala besar, menurut sumber-sumber yang akrab dengan bank.

Harga Emas menguat di sesi Asia, pada ahri Kamis karena investor mencerna pandangan terbaru dari the Fed dengan tetap fokus pada pengumuman kebijakan Bank of Japan pada hari Jumat.

Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas naik 0,86% menjadi $ 1,346.05 per troy ounce.

Pergerakan perak berjangka naik 1,97% ke $ 20,388 per troy ounce.

9-1 orang, dari anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tetap menggunakan suku bunga dengan kisaran target pada acuan federal Funds Rate di tingkat antara 0,25% dan 0,50% pada hari Kamis subuh Pada saat yang sama, FOMC hanya menyarankan kenaikan suku bunga bisa segera terjadi pada tahun ini.

"Risiko jangka pendek pada prospek ekonomi telah berkurang," kata komite kebijakan the Fed dalam pernyataannya setelah pertemuan dua hari.

Investor bereaksi terhadap melemahnya data pabrik dan perumahan pada kamis malam, menjelang rilis keputusan yang dipantau cermat oleh investor. Pada bulan Juni, Durable Goods Orders baru merosot 4,0% di bulan, jatuh jauh di bawah perkiraan. Pada saat yang sama, pesanan inti juga melemah, jatuh 0,5% ketika barang modal inti mencatat penurunan 17 selama 18 bulan terakhir.