Aussie menguat tipis pada hari Kamis meskipun data survei kepercayaan bisnis turun. AUD/USD diperdagangkan pada 0,7218, naik 0,12%, sedangkan USD/JPY bergerak ke 119,89, turun 0,03%.Di Australia, survei kuartalan kepercayaan bisnis NAB jatuh dibanding pada kuartal sebelumnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,02% pada 95,06. Semalam, dolar bergerak sedikit lebih tinggi terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu, karena data sektor perumahan membaik. Sementara ini, perdagangan diperkirakan akan tetap tenang karena tidak ada data utama dari AS yang akan dirilis.

Greenback menguat ringan setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa bahwa perumahan mulai naik 6,5% menjadi 1.206.000 unit pada bulan lalu dari jumlah bulan Agustus dari 1.132.000 unit.

Namun, laporan ini juga menunjukkan bahwa jumlah izin bangunan yang dikeluarkan turun 5.0% ke 1.103.000 unit dari jumlah bulan Agustus dari 1.170 juta.

Sementara itu, mata uang Euro mendapat beberapa dukungan terkait pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis di tengah spekulasi bahwa ECB akan memperbesar program stimulus.

Yen menguat di sesi Asia pada hari Rabu, meskipun data perdagangan menunjukkan ekspor melemah. USD/JPY diperdagangkan di 119,82, turun 0,03%, sementara AUD/USD bergerak ke kisaran 0,7266, naik 0,09%.

Data ekonomi Jepang menunjukkan bahwa impor turun 11,1% pada bulan September, sedikit lebih baik dari data sebelumnya pada kisaran 11,7%, sementara ekspor naik 0,6%, jauh di bawah perkiraan 3,4%. Neraca perdagangan untuk bulan September berada pada defisit ¥ 115000000000, dibandingkan dengan perkiraan surplus ¥ 84000000000.

Di Australia, indeks Westpac-MI naik 0,12 poin menjadi 97,60, sejalan dengan perkiraan Reserve Bank pertumbuhan yang masih tetap di bawah tren.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, turun 0,03% pada 94,87. Semalam, dolar masih bergerak lebih rendah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa, setelah rilis data AS yang mixed dipicu ketidakpastian atas waktu dari kenaikan suku bunga AS. Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa sector perumahan mulai naik 6,5% menjadi 1.206.000 unit pada bulan lalu dibanding data bulan Agustus dari 1.132.000 unit.

Aussie menguat lebih lanjut padahari Selasa karena investor mengabaikan meeting minute dari bank sentral yang menunjukkan keprihatinan atas permintaan, walaupun ada kenaikan dari harga rumah. AUD/USD diperdagangkan pada 0,7262, sedangkan USD/JPY bergerak ke 119,50, naik 0,01%.

Reserve Bank of Australia pada hari Selasa menunjukkan bahwa ada kekhawatiran kesehatan ekonomi dari permintaan luar negeri sementara itu juga harga rumah di Australia bertumbuh.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, terlihat turun 0,10% ke 94,91.

Semalam, dolar memegang keuntungan terhadap mata uang utama lainnya karena sentimen greenback yang masih rapuh setelah rilis beberapa laporan ekonomi AS pada hari Jumat.

Permintaan untuk mata uang safe haven yen kembali menguat setelah sebuah data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 6,9% pada kuartal ketiga, turun dari 7% pada kuartal sebelumnya. Angka ini merupakan tingkat pertumbuhan paling lambat di negara tirai bamboo sejak 2009. Demikian juga, sebuah laporan terpisah menunjukkan bahwa produksi industri China naik pada tingkat tahunan dari 5,7% pada bulan September, tetapi masih jauh dari ekspektasi sebanyak 6,0%.

Aussie sempat terjatuh di sesi Asia pada hari Senin setelah data pertumbuhan ekonomi China dirilis kurang baik, meskipun data GDP naik lebih dari yang diperkirakan. Pergerakan AUD/USD terkait erat dengan perekonomian China, diperdagangkan pada 0,259, turun 0,11%, sedangkan USD/JPY bergerak menuju kisaran 119,29, turun 0,11%. EUR/USD melonjak di Asia sebesar 0,26% menjadi 1,1376.

Investasi aset tetap di China bergerak naik 10,3%, di bawah keuntungan tahunan pada kisaran 10,8% yang dirilis untuk bulan September dan output industri naik 5,7%, jauh di bawah perkiraan dengan keuntungan tahunan 6,0% untuk bulan September, sementara penjualan ritel naik 10,9%, di atas 10,8% yang terlihat pada periode yang sama.

Data tersebut diawasi ketat di tengah kekhawatiran bahwa perlambatan China akan terus memimpin pertumbuhan global semakin tertekan sehingga dapat mendorong the Fed untuk menunda suku bunga lebih lama.

Sebelumnya, Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda pada hari Senin mengatakan bank sentral akan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk pelonggaran yang agresif dengan memantau risiko terhadap pertumbuhan dan inflasi.

Pelonggaran moneter kuantitatif dan kualitatif telah membuat efek yang dimaksud," katanya kepada pertemuan staf bank.