Berita forex hari ini, USD berhasil sedikit pulih tetapi secara umum masih dalam tren pelemahan. Federal Reserve (Fed) memberikan sinyal akan kembali menaikkan suku bunga di tahun depan, meskipun diperkirakan tidak akan seagresif di tahun ini.

Sebagaimana yang diperkirakan, Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 2,50%. USD yang sebelumnya menyentuh level terendah tujuh pekan terhadap yen dan level terendap sepekan terhadap euro berhasil menguat setelah pengumuman tersebut.

Dalam pernyataan resminya, Fed menyatakan bahwa perekonomian Amerika Serikat (AS) telah tumbuh kuat dan bursa tenaga kerja juga terus membaik. Fed memberikan sinyal bahwa "beberapa" kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin akan dibutuhkan.

Proyeksi ekonomi terkini yang diumumkan Fed kemarin memperlihatkan bahwa para pengambil kebijakan di Fed memperkirakan dua kali kenaikan suku bunga di tahun 2019 dan satu kali kenaikan di tahun berikutnya.

Fed memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan melambat hingga 2,3 persen di tahun 2019 dari 3 persen tahun ini. Sementara itu inflasi diperkirakan akan berada di bawah target di 1,19 tahun depan.

Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.

Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.

Berita forex hari ini, USD terpantau terdampar di dekat level terendak mingguan hari ini (19/12/2018). Pasar menantikan keputusan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) yang akan diumumkan dini hari esok pukul 02.00 WIB.

Indeks dolar melemah 0,2 persen ke kisaran 96.9. Mata uang AS tersebut juga tertekan oleh jatuhnya imbal hasil obligasi AS.

Sementara itu yen dan Swiss franc masih menguat di awal sesi perdagangan Asia seiring kembali tertekannya harga minyak mentah dunia, yang dianggap sebagai penanda menurunnya prospek pertumbuhan ekonomi global. Hal itu pula yang menjadi pertimbangan mengapa pasar memperkirakan Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi setelah pekan ini.

Pasar terlihat cukup gugup menjelang pengumuman suku bunga Fed, terlebih dengan adanya anggapan di tahun 2019 Fed tidak akan melakukan pengetatan moneter seagresif tahun ini.

Menurut perkiraan FedWatch CME Group, kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Desember adalah 69 persen, turun dari perkiraaan 75% di pekan lalu. Ini merupakan penurunan yang cukup signifikan dalam waktu singkat.

Mayoritas pelaku pasar memperkirakan Fed hanya akan menaikkan suku bunga sebanyak satu kali saja di tahun 2019, meskipun proyeksi Fed masih membuka peluang untuk tiga kali kenaikan.

Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.

Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.

Berita forex hari ini, USD kembali tertekan seiring penantian pasar akan pertemuan penting Federal Reserve (Fed) di tengah spekulasi bahwa mereka akan segera menghentikan kebijakan pengetatan moneter untuk menghadapi resiko pelambatan ekonomi global.

Para analis memperkirakan Fed akan kembali menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan ini, mengingat tidak cukup alasan bagi Fed untuk tidak melakukan hal tersebut.

Para pejabat Fed, termasuk Jerome Powell sebagai ketuanya, akhir-akhir ini menjadi semakin waspada terkait perubahan sentimen pasar sejak beberapa bulan lalu, di tengah meningkatnya tanda-tanda pelambatan ekonomi global.

Sementara itu, meskipun proyeksi Fed di bulan September lalu mengindikasikan bahwa mereka masih mampu untuk menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali di tahun 2019, pasar justru berpendapat bahwa mereka hanya akan menaikkan suku bunga sebanyak satu kali saja di tahun 2019. Perkiraan tersebut dilatarbelakangi keyakinan bahwa peningkatan suku bunga akan berdampak pada membesarnya bunga pinjaman dan hal itu bisa berdampak tidak baik bagi pertumbuhan ekonomi AS. Hal tersebut dengan sendirinya akan menghentikan Fed untuk melanjutkan kebijakan moneter ketat.

Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.

Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.

Harga minyak mentah AS terpantau naik tipis pada perdagangan hari Senin di tengah penurunan aktivitas pengeboran di Amerika Serikat, tetapi kekhawatiran yang masih ada tentang pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah di negara-negara ekonomi utama menahan kenaikan.

US crude futures West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 51,35 per barel, naik 0.3 persen, atau 15 sen, dari pemukiman terakhir mereka.

"Meskipun OPEC dan Rusia setuju untuk mengurangi produksi minyak dengan 1,2 juta barel lebih per hari pada pertemuan OPEC baru-baru ini, namun pasar masih menunggu bukti bahwa pemotongan akan menyeimbangkan pasar," kata Bank ANZ, Senin. "Bahkan penurunan jumlah rig tidak bisa menghilangkan kekhawatiran ini."

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu-sekutunya yang dipimpin Rusia telah sepakat untuk mengekang output dari Januari sebesar 0,8 juta barel per hari (bpd), sementara sekutu non-OPEC berkontribusi tambahan 0,4 juta bpd pemotongan, dalam sebuah langkah untuk ditinjau ulang. pada pertemuan di bulan April.

Tumbuhnya kekhawatiran tentang melemahnya pertumbuhan di negara-negara ekonomi utama seperti Cina dan Eropa juga mengurangi suasana di pasar untuk minyak dan kelas aset lainnya.

Sementara itu, aktivitas bisnis Perancis jatuh tak terduga ke dalam kontraksi bulan ini, mundur pada laju tercepat dalam lebih dari empat tahun, sementara ekspansi sektor swasta Jerman melambat ke level terendah empat tahun pada bulan Desember.

Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.

Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.

Berita forex hari ini, USD kembali menguat terhadap mata uang utama dunia karena para investor dunia kembali mengalihkan fokus mereka kepada keputusan suku bunga Federal Reserve (Fed) yang akan diumumkan pekan depan. Meskipun demikian, penguatan tersebut sepertinya akan tertahan oleh ketidakpastian akan arah kebijakan moneter Fed tahun depan.

Dolar menguat terhadap euro, sementara sterling pun turun tertekan setelah pernyataan dari presiden European Central Bank (ECB) mengenai proyeksi ekonomi kawasan euro serta kembali munculnya ketidakpastian mengenai Brexit.

Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis point, yang (jika jadi) akan menjadi kenaikan ke-4 di tahun ini, meskipun masih belum jelas apakah di tahun 2019 mereka akan kembali melakukan kenaikan suku bunga dengan kecepatan yang sama dengan tahun ini.

USD mengalami penguatan paling signifikan di tahun 2018 di antara mata uang lain, dengan penguatan 5,3 persen. Fed merupakan satu-satunya bank sentral utama dunia yang menaikkan suku bunga di tengah menguatnya perekonomian AS, sehingga berperan dalam menaikkan laju inflasi dan keuntungan perusahaan yang stabil.

Meskipun demikian, pernyataan-pernyataan dari para pejabat Fed yang cenderung dovish ditafsirkan sebagai sinyal bahwa tahun depan Fed tidak akan menaikkan suku bunga seagresif di tahun 2018.

Sementara itu euro kembali bergerak stabil saat terpantau pada pukul 10.24 WIB hari ini (14/12/2018), setelah sempat tertekan tadi malam.

ECB kemarin secara resmi telah mengakhiri program stimulus sebesar 2,6 triliun euro yang telah dilakukan sebagai upaya memerangi krisis. Meskipun demikian, kebijakan moneter yang dijalankan ECB masih tetap akomodatif. Presiden ECB, Mario Draghi, memperingatkan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan euro masih lemah di tengah ancaman perang dagang dan kemungkinan hard Brexit.

Dari New Zealand, Kiwi melemah 0,5 persen setelan Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) mengatakan telah mempertimbangkan kemungkinan menggandakan kebutuhan modal bank-bank besar untuk memperbesar kapasitas sistem keuangan New Zealand dalam menghadapi kemungkinan goncangan ekonomi.

Jika Anda menginginkan berita fundamental real time dan lebih tajam, silakan coba layanan Signal Trading Trial kami melalui aplikasi Whatsapp.

Silakan kemukakan pendapat Anda tentang update berita fundamental kami di kolom komentar.