Harga minyak mentah dunia masih bertahan di level hari ini (18/5/2018), didukung oleh berlanjutnya kebijakan pemangkasan produksi yang dipimpin oleh OPEC serta masih membayangnya kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan oleh Amerika Serikat atas Iran.

Harga minyak mentah jenis Brent masih terpantau di kisaran $79.48 per barrel sebagaimana yang terpantau pada pukul 07.41 WIB tadi, naik 5 sen dolar dari harga penutupan sebelumnya. Brent kemarin sempat berhasil tembus ke atas $80 per barrel untuk yang pertama kalinya sejak November 2014.

Sementara itu US West Texas Intermediate (WTI) terpantai di kisaran $71.55 per barrel, naik 6 sen dolar dari harga penutupan sesi sebelumnya.

Harga minyak mentah dunia berhasil terdongkrak melalui upaya yang cukup panjang oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) berupa pemangkasan produksi.

Terbantu oleh tingginya permintaan untuk minyak mentah, terutama dari Asia, serta pernyataan Amerika Serikat untuk kembali menjatuhkan sanksi atas Iran, Brent telah menguat sebesar 20 persen sejak awal tahun ini.

Harga emas secara umum bergerak stabil hari ini (17/5/2018) setelah kemarin sempat menyentuh level terendahnya di tahun ini. Sementara itu dolar AS masih bergerak di bawah level tertinggi 2018.

Harga spot untuk emas hampir tidak mengalami perubahan di kisaran $1,290.64 per troy ounce ketika dipantau pukul 07.38 WIB tadi, setelah kemarin menyentuh level yang paling rendah sejak 27 Desember lalu pada sesi sebelumnya di $1,286.20.

Indeks dolar yang mengukur pergerakan USD terhadap enam mata uang mengalami koreksi sebesar 0,1 persen ke kisaran 93.315 setelah sempat mencetak level tertinggi tahunan kemarin.

Presiden AS Donald Trump kemarin menyatakan bahwa masih belum jelas jika pertemuannya dengan Korea Utara akan berlanjut setelah Pyongyang mengancam untuk menarik diri dari pertemuan yang sedang berlanjut, sebuah langkah yang akan berdampak pada pencapaian politik Trump.

Amerika Serikat dan China mengadakan perundingan tentang perdagangan hari ini untuk menghindari perang tarif yang merusak. Sementara itu AS dan partner-partnernya dari wilayah Teluk menjatuhkan sanksi tambahan atas kepemimpinan Hezbollah Lebanon kemarin, dengan menargetkan dua pejabatnya yaitu Sayyed Hassan Nasrallah dan Naim Qassem.

Harga minyak mentah dunia masih terpengaruh oleh ekspektasi sanksi atas Iran oleh Amerika Serikat, kendati koreksi sempat terjadi meskipun OPEC masih melakukan pemangkasan produksi.

Minyak mentah jenis Brent, yang merupakan patokan harga minyak dunia, bergerak di kisaran $78.07 per barrel ketika dipantau pada pukul 07.24 WIB tadi (16/5/2018), melemah 36 sen atau 0,5 persen dibandingkan dengan harga penutupan sesi sebelumnya.

Sementara itu US West Texas Intermediate (WTI) bergerak di kisaran $71.02 per barrel, melemah 28 sen atau 0,4 persen dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya.

Meskipun sempat terjadi koreksi, harga minyak mentah Brent masih ditutup dekat dengan level tertinggi yang tercatat di November 2014, yaitu $79.47 per barrel. Sementara itu level tertinggi WTI berdasarkan harga yang tercatat di November 2014 adalah kisaran $71.92 per barrel.

Harga emas mengalami sedikit koreksi hari ini (15/5/2018) setelah dolar berhasil menguat pasca meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.

Harga spot emas mengalami peningkatan sebesar 0,1 persen ke kisaran $1,314.24 per troy ounce pada pukul 07.56 WIB, sementara harga kontrak emas untuk bulan Juni terkoreksi sekitar 0,3 persen ke kisaran $1,314.10 per troy ounce.

Indeks dolar, yang mengukur pergerakan dolar terhadap enam mata uang utama dunia, bergerak stabil di kisaran 92.631.

Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan menaikkan suku bunga secara bertahap setelah melihat data bahwa angka inflasi di Amerika Serikat belum mencapai target dua persen yang ditetapkan oleh Fed, setidaknya belum stabil, demikian menurut Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester, kemarin (14/5/2018).