Harga minyak terpantau turun pada perdagangan di hari Jumat karena Presiden AS Trump mengancam tarif impor tambahan untuk produk China yang menghidupkan kembali kekhawatiran akan perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Presiden Trump mengatakan pada hari Kamis ia telah memerintahkan para pejabat perdagangan AS untuk mempertimbangkan tarif tambahan sebesar $ 100 miliar untuk impor barang China, yang meningkatkan ketegangan dengan China.

Minyak mentah Brent turun 38 sen, atau 0.6 persen, pada $ 67.95 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 43 sen, atau 0.7 persen, pada 63.11 per barel.

Para pengamat pasar minyak tetap mewaspadai perang perdagangan antara Amerika Serikat – Cina dan mereka tidak berharap untuk melihat penurunan tajam di tengah tanda-tanda pengetatan pasokan.

"Getaran terbaru dari Presiden Trump telah melihat harga minyak jatuh secara meyakinkan " kata Stephen Innes, head of trading for Asia/Pacific OANDA di Singapura.

Sementara Arab Saudi mengatakan pada hari Kamis akan menaikkan harga jual resmi untuk minyak mentah Mei bagi pelanggan Asia.

"Langkah itu ... menunjukkan bahwa Arab Saudi tidak ingin menghapus pembatasan produksi dalam waktu dekat," kata bank ANZ dalam sebuah catatan.

Harga minyak mentah naik pada hari Kamis, melanjutkan rally hari sebelumnya, didukung oleh data pemerintah AS yang menunjukkan penurunan dalam stok minyak mentah.

Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 19 sen, atau 0.3 persen, pada $ 63,56 per barel. Minyak mentah Brent London terpantau naik 20 sen, atau 0.3 persen, pada $ 68,22.

Sebelum rebound pada hari Rabu, setelah rilis data persediaan Energy Information Administration (EIA), WTI dan Brent telah mencapai posisi terendah dua minggu setelah China mengusulkan berbagai tarif pada AS, memberi kekhawatiran tentang perang perdagangan.

Persediaan minyak mentah AS turun 4.6 juta barel pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk peningkatan 246.000 barel, menurut data EIA menunjukkan pada hari Rabu.

Stok bensin turun 1,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 1,3 juta barel. Stok distilasi, yang termasuk minyak diesel dan pemanas, naik 537.000 barel, dibandingkan ekspektasi untuk penurunan 1,1 juta barel.

Minyak juga mendapat dukungan dari aksi jual di pasar saham AS dan survei Reuters yang menunjukkan produksi minyak OPEC jatuh pada Maret ke level terendah 11 bulan karena penurunan ekspor Angola, pemadaman Libya dan penurunan lebih lanjut dalam output Venezuela.

Berita forex hari ini, penjualan ritel Australia naik pada Februari, dipimpin oleh rebound dalam penjualan department store setelah beberapa bulan mencatatkan hasil yang buruk.

Nilai penjualan ritel di Australia naik 0.6 persen pada bulan Februari, menurut Biro Statistik Australia pada hari Rabu. Hasil ini mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 0.3 persen dan kenaikan dari 0.1 persen pada Januari.

Penjualan department store meningkat sebesar 1.5% pada bulan Februari sementara pakaian, alas kaki dan barang-barang rumah tangga lebih kuat. Kafe dan restoran juga mengalami peningkatan penjualan yang signifikan.

Reserve Bank of Australia terus menjaga kondisi konsumen di tengah kekhawatiran bahwa perlambatan pengeluaran dapat menyeret ekonomi.

Pada hari Selasa, Gubernur RBA Philip Lowe mengatakan belanja konsumen tetap menjadi bidang utama ketidakpastian bagi perekonomian dengan utang rumah tangga terus meningkat.

Upah telah stagnan selama beberapa waktu dengan konsumen menghadapi kenaikan biaya hidup dalam bentuk sewa yang lebih tinggi, tagihan listrik dan premi asuransi.

Pengecer bergulat dengan persaingan yang semakin ketat, terutama setelah kedatangan baru-baru ini di Australia dari raksasa barang-barang konsumen online Amazon.com Inc.

Sementara pasar kerja yang kuat membantu meredakan kekhawatiran tentang meningkatnya default utang di seluruh perekonomian.

Ketika berita ini dirilis, Australian dolar tampak menguat hingga kisaran 0.76798 terhadap dollar AS

Berita forex hari ini, Reserve Bank of Australia (RBA) akan mengumumkan keputusan suku bunga April pada pukul 11.30 WIB.

Secara luas, bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah dan kemungkinan akan mempertahankan sikap netral, berkat pertumbuhan upah yang rendah dan utang rumah tangga yang tinggi. Komentar RBA tentang meningkatnya biaya pendanaan jangka pendek, perang dagang, dan penurunan harga bijih besi baru-baru ini juga akan dipantau oleh pasar.

Juga, diharapkan untuk mengulangi peringatan bahwa nilai tukar yang menguat dapat menghasilkan peningkatan yang lebih lambat dalam aktivitas ekonomi dan inflasi daripada perkiraan saat ini.

Jika RBA cenderung hawkish tentang pandangan inflasi ekonomi dan menaikkan suku bunga itu positif, maka berpotensi bullish untuk AUD. Demikian juga, jika RBA memiliki pandangan dovish tentang ekonomi Australia dan mempertahankan suku bunga yang sedang berlangsung, atau memotong suku bunga itu, maka akan dipandang sebagai negatif, atau bearish.

Sementara itu, hari Selasa hanya sedikit data ekonomi Asia yang dirilis, dan fokus minggu ini masih berfokus pada meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China setelah China membalas dengan menetapkan tarif mereka sendiri pada barang-barang AS, yang mereka umumkan pekan lalu. Hal itu mewakili satu langkah lebih dekat ke perang dagang antara kedua negara, dan para pelaku pasar merasa tidak nyaman karena sangat mempengaruhi sentimen pasar secara luas. Selain itu pasar juga akan menunggu data Non-Farm Payrolls di AS, tetapi sentimen risiko akan membebani hingga laporan pekerjaan AS turun di pasar pada hari Jumat.

Harga minyak mentah naik pada hari Senin, terangkat oleh penurunan aktivitas pengeboran AS serta oleh ekspektasi bahwa Amerika Serikat dapat memperkenalkan kembali sanksi terhadap Iran.

US WTI crude futures berada di $ 65,21 per barel, naik 0.4 persen, dari penutupan sebelumnya. Minyak mentah Brent berjangka mengambil $ 69.71 per barel, naik 0.55 persen.

Para pelaku pasar, mengatakan bahwa pasar minyak terpengaruh tentang apakah pemerintah AS akan mempertahankan kesepakatan nuklir dengan Iran. Selain itu mengatakan pasar juga didukung oleh laporan mingguan bahwa ada penurunan aktivitas pengeboran untuk produksi minyak di Amerika Serikat.

Pengeboran AS memotong tujuh rig minyak dalam pekan itu hingga 29 Maret, sehingga jumlah total turun menjadi 797, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes. Ini adalah pertama kalinya dalam tiga minggu bahwa penghitungan rig jatuh.

Baker Hughes menerbitkan laporan hitungan rig Amerika Utara pada hari Kamis, satu hari lebih awal dari biasanya, karena hari libur Jumat Agung pada 30 Maret.

Harga minyak umumnya didukung oleh pengendalian pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia, yang dimulai pada 2017 untuk mengendalikan kelebihan pasokan dan menaikkan harga.

Selain itu meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China kemungkinan akan membebani sentimen dan dapat membuat perdagangan volatil dalam beberapa hari mendatang, kata para pelaku pasar dan analis.

Volume perdagangan pada hari Senin cenderung masih rendah karena banyak negara, terutama di Eropa, akan tetap pada liburan Paskah.