Harga emas turun di Asia pada perdagangan hari Senin karena aksi ambil untung ditengah para investor yang masih terus mengawasi pergerakan dolar terkait dengan jalur kenaikan suku bunga yang lebih lembut dari perkiraan pada the Fed pada 2018 setelah data pekerjaan mengecewakan pekan lalu.

Harga emas terpantau turun 0.11% menjadi $ 1,320.70 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Pasar keuangan di Jepang akan tetap ditutup untuk liburan.

Pekan lalu, harga emas beringsut lebih rendah pada perdagangan yang mixed pada hari Jumat karena investor mengambil keuntungan setelah rally logam ke level tertinggi tiga setengah bulan di awal pekan ini.

Untuk minggu ini, logam mulia masih naik 0.99%, kenaikan mingguan keempat berturut-turut.

Perekonomian AS menambah 148.000 pekerjaan pada bulan Desember, menurut Departemen Tenaga Kerja melaporkan, jauh di bawah perkiraan 190.000 oleh para ekonom, sementara tingkat pengangguran bertahan stabil di 4.1%.

Data pekerjaan untuk data bulan Oktober dan November direvisi untuk menunjukkan 9.000 pekerjaan yang lebih sedikit yang diciptakan daripada yang dilaporkan sebelumnya.

Penghasilan naik 2.5% tahunan pada bulan Desember, seperti yang diharapkan, namun kenaikan upah November direvisi turun menjadi 2.4% dari 2.5%.

Harga emas terpantau mengalami kenaikan di Asia pada perdagangan hari Jumat ditengah para pelaku pasar yang menunggu data nonfarm payrolls AS dengan perkiraan pembacaan 190.000 pekerjaan baru ditambahkan pada bulan Desember. Emas di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik 0.12% menjadi $ 1,323.20 per troy ounce. Emas berjangka sempat melemah di tengah adanya kekhawatiran investor yang terus optimis mengenai data ekonomi AS yang dapat memperkuat the Fed untuk menaikkan suku bunga lebih dari saat ini. Payroll swasta tumbuh sebesar 250.000 untuk bulan Desember, kenaikan tajam dari 185.000 pekerjaan di bulan sebelumnya, menurut sebuah laporan yang dirilis Rabu oleh ADP dan Moody's Analytics. Itu mengalahkan perkiraan ekonom sebesar 191.000. Dalam lingkungan suku bunga yang meningkat, selera investor untuk emas melemah.

Harga minyak pada hari Kamis tetap berada di dekat tingkat yang terakhir terlihat pada akhir 2014/2015, di tengah ketegangan di Iran dan karena penurunan produksi OPEC yang sedang berlangsung.

Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 61,76 per barel, naik 13 sen dari penutupan terakhir dan tidak jauh dari level tertinggi $ 61,97.

Harga minyak mentah Brent - patokan internasional untuk harga minyak - berada di $ 67,82 per barel, turun 2 sen namun masih tidak jauh dari $ 68,03.

"Minyak terus rally semalam. Pasar jelas mendapatkan lebih bullish pada minyak karena tingkat persediaan mendekati rata-rata lima tahun. Ketidakpastian geopolitik di Iran, produsen terbesar OPEC, juga membantu mendukung harga, "kata William O'Loughlin, analis investasi di Rivkin Securities Australia.

Pengawal Revolusi elit Iran telah mengerahkan pasukan ke tiga provinsi untuk menghentikan kerusuhan anti-pemerintah yang telah berlangsung selama seminggu, kata komandan mereka pada hari Rabu.

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah turun 5 juta barel pada minggu ini menjadi 29,427,8 juta barel, menurut American Petroleum Institute mengatakan pada hari Rabu.

Data penyimpanan dan produksi Data Administrasi A.S. yang resmi dijadwalkan pada hari Kamis.

Harga emas terpantau naik di sesi Asia pada hari Rabu karena adanya kecaman Twitter oleh Presiden Donald Trump kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Harga emas di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik 0,26% menjadi $ 1,319.50 per troy ounce.

Dalam tweetnya, Trump berkata: "Pemimpin Korea Utara Kim Jong UN baru saja menyatakan bahwa tombol nuklir berada di mejanya setiap saat. Akankah seseorang dari rezimnya yang habis dan kelaparan beritahu dia bahwa saya juga memiliki tombol nuklir, tapi ini lebih besar dan lebih kuat daripada dia, dan tombol saya bekerja!"

Semalam, harga emas naik tipis pada hari Selasa di tengah pelemahan dolar yang sedang berlangsung, sementara meningkatnya ketidakpastian geopolitik mendukung sentimen, termasuk berlanjutnya protes di Iran.

Harga emas naik ke level tertinggi tiga bulan dan tetap berada di jalur yang tepat untuk mencatat penguatan terpanjang mereka yang sebagian besar didukung oleh penurunan dolar ke posisi terendah tiga bulan.

Harga minyak mentah AS terpantau mengalami penuruan di sesi Asia pada hari Selasa di hari perdagangan pertama Tahun 2018 dengan pasar yang masih tipis disaat Jepang masih tutup karena liburan dan para investor terus memantau peristiwa di Iran di mana para demonstran bentrok dengan pihak berwenang di akhir pekan karena meningkatnya harga makanan dan BBM.

Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 0.30% menjadi $ 60,24 per barel. Harga minyak mentah ICE Brent, patokan harga minyak di luar AS, terakhir dikutip di $ 66,63 per barel.

Dalam seminggu depan, pelaku pasar akan melihat informasi terbaru mingguan mengenai stok minyak mentah dan produk olahan AS yang tertunda satu hari untuk API dan EIA karena liburan Tahun Baru.

Pekan lalu, harga minyak AS berakhir di atas $ 60 per barel pada hari perdagangan terakhir tahun 2017, untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun.

Harga minyak telah didukung oleh indikasi bahwa persediaan global menurun.

Pada bulan November, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, bersama dengan beberapa produsen non-OPEC termasuk Rusia, sepakat untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak sampai akhir 2018.

Kepatuhan yang kuat dengan kesepakatan pemotongan produksi bersamaan dengan permintaan global yang kuat telah membantu memacu rally pasar minyak sejak pertengahan tahun ini.