Berita forex, Pada perdagangan awal pekan ini, harga minyak kemungkinan besar masih bisa menguat lagi sebagai bagian aksi beli sejenak jelang pertemuan OPEC di Rusia malam nanti.

Setidaknya pelemahan akhir pekan kemarin masih menjadi tanda tanya besar bagi investor karena seperti kita ketahui bahwa sepanjang perdagangan tahun ini, harga minyak dunia sudah mengalami penurunan hampir 15% sejak awal tahun. Faktor persaingan antara produksi minyak AS dengan pemangkasan produksi minyak OPEC masih bisa berlanjut hingga OPEC dan 11 negara produsen minyak non-OPEC mengevaluasi kembali komitmen pemangkasan produksi minyak pada pertemuan hari ini di St. Petersburg, Rusia.

Faktor meningkatnya produksi minyak OPEC, membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak September di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk perdagangan sebelumnya ditutup melemah $1,15 atau 2.45% di level $45.77 per barel. Untuk perdagangan seminggu lalu, harga minyak jenis WTI mengalami penurunan sebesar 2.1%.

Sedangkan minyak jenis Brent kontrak September di pasar ICE Futures London ditutup melemah $1.24 atau 2.52% di harga $48.06 per barel. Untuk perdagangan seminggu lalu, harga minyak jenis Brent mengalami penurunan sebesar 1.7%.

Pada perdagangan sepekan sebetulnya harga minyak sempat positif pasca laporan Energy Information Adminsitration (EIA) menyatakan bahwa persediaan minyak pemerintah AS di minggu lalu mengalami penurunan sebesar 4.7 juta barel, diatas perkiraan pasar 3 juta barel. Untuk bahan bakar diluar dugaan mengalami penurunan juga sebesar 4.4 juta barel dan minyak suling turun persediaannya sebanyak 2.1 juta barel.

EIA juga melaporkan peningkatan total produksi minyak pemerintah AS di minggu lalu sebesar 32 ribu barel per hari menjadi 9,429 juta barel per hari. Namun sayangnya, produksi minyak OPEC naik 145 ribu barel per hari sehingga dapat dikatakan bahwa total produksi minyak OPEC masih diatas 33 juta barel per hari.

Berita forex, Harga Emas terpantau kembali naik pada akhir perdagangan hari kamis pasca kebijakan Bank Sentral Eropa yang masih mempertahankan kebijakannya, mendorong euro menguat terhadap dollar AS.

Harga spot emas kembali naik pada sesi perdagangan Kamis menandakan kenaikan beruntun terlama dalam dua bulan terakhir. Kenaikan harga emas ditopang oleh kembali melemahnya indeks US dollar karena ada pertemuan Bank Sentral Eropa. Pelemahan indeks US dollar tentu berpengaruh pada pergerakan harga emas. Dolar yang melemah akan mengangkat harga emas.

Emas untuk kontrak Agustus naik US$ 3,5 atau 0,3 persen untuk menetap di level US$ 1.245,5 per ounce. Sebelumnya, harga ini menyentuh US$ 1.234,6 per ounce

Kontrak melihat kenaikan tertinggi sejak 29 Juni, lebih dari 5 sesi berturut-turut sejak 17 Mei. Sementara secara mingguan, harga emas naik 1,4 persen.

Europeran Central Bank, seperti yang diperkirakan, tidak mengubah kebijakan suku bunga dan kebijakan stimulatif lainnya.

Di antara logam mulia lainnya, perak naik 0,95 persen menjadi $ 16,394 per ons setelah menyentuh level tertinggi dalam dua minggu di $ 16,36 pada sesi sebelumnya.

Berita forex, Pada perdagangan kemarin, harga emas masih menjauhkan diri dari level terendah dalam 4 bulan meski data perumahan AS membaik, dan harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah tipis $1,00 atau 0,08% di level $1240,90 per troy ounce.

Tampak sekali pelemahan emas semalam hanya sesaat saja, karena investor masih mewaspadai gejolak kebijakan moneter diluar the Fed yang akan mulai menaikkan suku bunganya.

Emas memberikan beberapa kenaikan baru-baru ini setelah melonjak sebanyak 2% pada sesi sebelumnya. Dollar AS memantul dari posisi terendah, menyusul rilis data perumahan yang lebih baik dari perkiraan yang mengindikasikan kemungkinan perubahan dalam pembangunan AS.

Perumahan mulai melonjak 8.3 persen ke tingkat tahunan disesuaikan musiman 1,22 juta unit, tingkat tertinggi sejak Februari, menurut Departemen Perdagangan mengatakan pada hari Rabu. Ekonom memperkirakan aktivitas naik ke level 5,8%.

Data yang lebih baik dari perkiraan mendukung pergerakan yang lebih tinggi dalam dolar, mengurangi selera investor akan logam mulia tersebut. Aset dalam mata uang seperti emas sensitif terhadap pergerakan dalam dolar. Penurunan dalam dolar membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang asing dan dengan demikian, meningkatkan permintaan.

Berita forex, Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan hari Selasa, mendapat keuntungan dari penurunan dalam dollar ke posisi terendah sebelas bulan, karena ketakutan investor tumbuh bahwa reformasi pajak dapat tertunda, menyusul ambruknya tagihan perawatan kesehatan yang bertujuan untuk menggantikan Obamacare.

Kontrak emas untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Mercantile Exchange naik $ 7,37 atau 0,61% menjadi $ 1,241.18 per troy.

Penguatan emas berjangka mencapai tertinggi tiga minggu karena investor mempertanyakan kemampuan Presiden Trump untuk memberikan reformasi perpajakan, setelah tagihan perawatan kesehatan yang ditujukan untuk menggantikan Obamacare gagal mengumpulkan cukup suara.

Presiden Trump telah mengatakan beberapa kali bahwa reformasi perawatan kesehatan harus dilakukan sebelum pemerintahannya melanjutkan reformasi perpajakan.

Sentimen investor terhadap emas telah berbalik positif dalam beberapa pekan terakhir di tengah berkurangnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan rencananya untuk menaikkan suku bunga setidaknya sekali lagi tahun ini, setelah data ekonomi baru-baru ini gagal menunjukkan peningkatan inflasi.