Dolar bergerak di perdagangan Asia pada hari Rabu, karena investor menunggu dengan cemas untuk melihat petunjuk Federal Reserve AS akan segera menerbitkan outlook kebijakan moneter.

Bank sentral AS telah memulai pertemuan kebijakan moneter selama dua hari pada hari Selasa dimana pasar menginformasikan ada kesempatan 90 persen untuk menaikkan suku bunga. Fokus utama investor beralih pada laju kenaikan suku bunga pada tahun ini.

Terhadap Yen Jepang, dollar turun 0,1 persen menjadi 114,67, turun dari level tertinggi di kisaran 115,51, yang merupakan level tertinggi sejak 19 Januari.

Data inflasi AS naik sehingga membuat ekspektasi kenaikan suku bunga AS semakin menguat. Harga produsen AS naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan lalu.

Sterling mendapatkan kerugian setelah jatuh ke level terendah delapan minggu di kisaran $ 1,2110 di sesi sebelumnya, di tengah kekhawatiran tentang proses keluar Inggris dari Uni Eropa.

Perdana Menteri Inggris Theresa May memenangkan dukungan parlemen pada hari Senin untuk memulai proses keluar dari Uni Eropa dan memulai perundingan masa depan Inggris dan Eropa.

Harga emas turun di awal sesi Asia pada hari Selasa menjelang rilis data penjualan ritel dan output industri di Cina.

Semalam, harga emas diperdagangkan sedikit lebih tinggi pada hari Senin, karena kegelisahan politik dari Eropa mendukung permintaan untuk logam emas, sementara itu kemungkinan kenaikan suku bunga AS pada akhir pekan ini juga menutup keuntungan emas lebih lanjut.

Emas bergerak stabil dalam perdagangan pagi hari di hari Senin, setelah investor bersiap untuk putaran baru terkait ketidakpastian politik di Eropa menjelang pemilihan parlemen Belanda pada hari Rabu. Meskipun risiko pihak Eurosceptic muncul sebagai pemenang sangat tipis, pemilihan umum di Belanda mempunyai skenario yang mudah menguap karena muncul menjelang pemilu Perancis.

Momentum terbalik pada pergerakan emas tetap terbatasi karena ketidakpastian politik terus memainkan harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada hari Rabu setelah melakukan pertemuan selama dua hari pada tanggal 14-15 Maret.

Harga emas naik di sesi Asia pada hari Senin menjelang pertemuan beberapa bank sentral utama. Harga emas berjangka naik sebanyak 0,31% menjadi $ 1,205.15 per troy ounce, setelah menurun hampir 2% pada minggu yang berakhir 10 Maret.

Pasar keuangan global akan sibuk untuk melihat hasil pertemuan bank sentral pada minggu ini. Investor juga akan mengawasi dengan seksama berita utama yang akan keluar dari pertemuan G20 antara para gubernur bank sentral dan menteri keuangan di Jerman untuk mencari petunjuk lebih lanjut tentang kekuatan ekonomi global dan arah masa depan kebijakan moneter.

Minggu lalu, harga emas sempat bergerak lebih rendah selama sesi kesembilan berturut-turut pada hari Jumat, setelah data tenaga kerja AS yang kuat memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve pada minggu ini.

Ekonomi AS berhasil menambahkan 235.000 pekerjaan pada bulan Februari dibanding bulan sebelumnya, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumat. Tingkat pengangguran AS turun ke kisaran 4,7% dari 4,8% pada bulan Januari, karena lebih banyak orang masuk ke pasar tenaga kerja.

Sebaliknya tingkat rata-rata penghasilan per jam naik hanya 0,2% pada bulan Februari dibanding tahun sebelumnya, di bawah perkiraan untuk kenaikan 0,3%.

Dolar masih terus menguat ke level tertinggi enam minggu terhadap yen pada hari Jumat dan tampaknya masih mengatur untuk melakukan kenaikan mingguan tipis karena investor menunggu data pekerjaan AS yang diharapkan akan memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve pada minggu depan.

Sebuah data pekerjaan AS swasta ADP secara mengejutkan kuat melaporkan ada kenaikan tinggi pekerja sehingga menambah daya dorong data nonfarm payrolls yang akan dirilis nanti malam akan memberikan the Fed lebih banyak alasan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan 14-15 Maret, ketika banyak pejabat bank sentral baru-baru ini mengisyaratkan niat tersebut.

Dolar naik 0,3 persen terhadap 115,24 ¥, dengan menguat ke level tingkat tertinggi sejak tanggal 27 Januari dan naik lebih dari 1 persen dalam seminggu.

Euro naik 0,1 persen ke kisaran $ 1,0590, namun masih turun sebanyak 0,3 persen setelah komentar dari kepala Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada hari Kamis.

Draghi mengatakan ECB akan menghapus referensi untuk menggunakan semua langkah yang ada untuk mendorong pertumbuhan dan inflasi.

Dia juga mengatakan Dewan ECB telah membahas untuk menghapus referensi menurunkan suku bunga dalam forward guidance, dan meningkat profil inflasi dan pertumbuhan untuk zona Eropa pada tahun depan.

Dolar masih terus mendapatkan keuntungan pada hari Kamis ketika rilis data pekerjaan sektor swasta AS lebih kuat dari yang diperkirakan pada bulan Februari sehingga membuat kemungkinan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga di minggu depan.

Indeks dolar, yang mengukur pergerakan terhadap enam mata uang utama, naik sebanyak 0,1 persen di ksiaran 102,12 tidak jauh dari level tertinggi di kisaran 102,26 yang dicetak pada tanggal 2 Maret.

Laporan ADP National Employment menunjukkan pada hari Rabu bahwa jumlah penerima gaji tumbuh sebesar 298.000 pekerjaan pada bulan lalu, yang merupakan kenaikan terbesar sejak Desember 2015. Kenaikan itu jauh di atas ekspektasi ekonom dengan peningkatan 190.000.

Data ADP dirilis menjelang laporan non-farm payrolls yang lebih komprehensif dari Departemen Tenaga Kerja AS yang meliputi pekerja publik dan pekerja sektor swasta.

Investor juga menunggu hasil dari pertemuan Bank Sentral Eropa untuk bulan Maret pada hari Kamis ketika ada sedikit perkiraan bahwa Presiden ECB Mario Draghi akan mengumumkan perubahan kebijakan moneter ultra longgar meskipun meningkatnya tekanan inflasi.