Emas terpantau sedikit melemah di sesi asia pada perdagangan hari Rabu ditengah kehatian – hatian investor menjelang pertemuan The Fed pekan depan.

Di Comex New York Mercantile Exchange, emas berkurang 0.04% menjadi $ 1,246.55 per troy ounce. Perak turun 0.02% menjadi $ 16,390 per troy ounce.

Semalam, emas turun dari posisi tertinggi dua minggu pada hari Selasa terlepas dari dolar yang lebih kuat, karena investor terus bereaksi terhadap komentar dari Federal Reserve Janet Yellen mengenai kekuatan ekonomi global dan optimis terhadap ekonomi AS. Namun, investor masih berfokus terhadap tidak adanya kejelasan kenaikan suku bunga berikutnya.

Minggu lalu pasar tenaga kerja domestik mengalami guncangan yang tak terduga ketika Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa perekonomian menambahkan 38.000 pekerjaan pada bulan Mei, jumlah paling sedikit pekerjaan bulanan dalam hampir enam tahun.

Emas terpantau mengalami penguatan di sesi Asia pada perdagangan pada hari Selasa karena pidato dari Ketua The Fed Janet Yellen yang cenderung netral untuk kenaikan suku bunga bulan ini dan menegaskan kebijakannya akan tergantung dari data yang dirilis

Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas naik tipis 0.04% menjadi $ 1,247.95 per troy ounce. Perak naik 0.14% ke $ 16,470 per troy ounce.

Emas masih cenderung menguat, karena dolar terhapus penguatannya setelah data ketenagakerjaan AS yang mengejutkan melemah pekan lalu.

Berbicara di depan di Dewan Urusan Dunia di Philadelphia, Yellen memperingatkan ekonom untuk tidak menempatkan terlalu banyak signifikansi satu laporan, setelah pasar tenaga kerja AS diperluas dengan hanya 38.000 pada bulan Mei, menandai periode paling lambat untuk pertumbuhan bulanan sejak September 2010.

Yellen mencatat bahwa perekonomian menambahkan 2,7 juta pekerjaan pada tahun 2015 atau rata-rata 230.000 per bulan.Yellen juga mencurahkan sebagian besar pidatonya mengenai ketidakpastian dalam ekonomi global pada umumnya. Meskipun Yellen mencatat bahwa ketidakpastian telah memudar seiring dengan yuan telah stabil dan arus keluar Cina telah mereda dalam beberapa bulan terakhir namun potensi Brexit oleh U.K. dari Uni Eropa bisa membawa "dampak yang signifikan" bagi perekonomian. Yellen juga menegaskan bahwa ia mengharapkan inflasi bergerak ke arah tujuan 2% dalam jangka panjang di satu sampai dua tahun.

Harga Emas naik di sesi Asia pada hari Senin karena kemungkinan kenaikan suku bunga pada akhir bulan ini oleh Federal Reserve tampaknya telah sedikit redup karena data ekonomi terbaru.

Perak untuk pengiriman Juli, naik 0,43% ke $ 16,435 per troy ounce. Juga di Comex, harga tembaga berjangka untuk pengiriman Juli naik tipis 0,05% menjadi $ 2,120 per pon.

Cina akan merilis data inflasi yang dipantau cermat akhir pekan ini di tengah kekhawatiran atas kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia. China merupakan negara Asia merupakan konsumen tembaga terbesar di duniahampir 45% dari konsumsi dunia.

Harga minyak mentah rebound tipis pada awal sesi Asia pada hari Senin karena prospek permintaan kuat. Di New York Mercantile Exchange, harga minyak mentah untuk pengiriman Juli naik 0,60% ke $ 48,91 per barel.

Pedagang minyak akan fokus pada data stockpile AS yang akan dirilis pada minggu ini untuk mencari sinyal pasokan dan permintaan.

Pelaku pasar juga akan terus memantau gangguan pasokan di seluruh dunia untuk mecari indikasi lebih lanjut dari rebalancing pasar.

Aussie rebound pada hari Jumat di sesi Asia, setelah mendapatkan dorongan dari data survei layanan yang hasilnya cukup bagus, tapi yen cenderung lemah setelah data upah dirilis dan pasar saat ini fokus ke data Caixin China PMI.

AUD/USD diperdagangkan pada kisaran 0,7237, atau naik 0,11%, sedangkan USD/JPY diperdagangkan di kisaran 108,95, atau naik 0,07% . Untuk EUR/USD diperdagangkan pada kisaran 1,1155, naik tipis 0,02%.

Di Australia indeks jasa AIG melonjak ke 51,5 untuk Mei, dibandingkan dengan tingkat 49,7 pada April, menempatkan indikator di wilayah ekspansi. Kapasitas utilisasi turun pada bulan Mei dan ini menunjukkan kurangnya tekanan inflasi.

Di Jepang, pendapatan kas rata-rata untuk bulan April naik 0,3%, jauh di bawah kenaikan 0,9% untuk periode tahunan. Kemudian di Cina, PMI jasa Caixin diharapkan di 52,0 pada bulan Mei, dari 51,8 pada bulan April.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, terpantau turun 0,01% ke 95,55.

Semalam, dolar tetap stabil terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis, setelah rilis data tenaga kerja AS yang memberikan optimisme dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi yang memperingatkan bahwa inflasi akan tetap rendah untuk beberapa waktu.

Aussie terpantau sedikit melemah pada awal Asia di hari Kamis dengan pelaku pasar menantikan data trade balance dan penjualan ritel yang akan dirilis.

AUD/USD diperdagangkan pada kisaran 0,7252, atau turun 0,08 %, sedangkan USD/JPY diperdagangkan pada kisaran 109,55, atau naik 0,01%.

Di Australia, neraca perdagangan untuk April terlihat akan mengalami defisit A $ 2,0 miliar, Pada saat yang sama, penjualan ritel diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 0,3% pada bulan April pada bulan-bulan.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, terakhir dikutip pada 95,42. Semalam, us dolar cenderung melemah terhadap mata uang utama lainnya sebagai rangkaian campuran laporan ekonomi AS ditambahkan keraguan mengenai apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni.