Harga emas masih dalam trend pelemahan meskipun berusaha menguat di awal sesi perdagangan hari ini (29/6/2018). Emas masih dalam performa bulanan terburuk sejak November 2016.

Harga emas terpantau menguat 0,1 persen ke kisaran $1,248.64 per troy ounce pada pukul 07.53 WIB. Kemarin, emas sempat menyentuh level terendah sejak 13 Desember di kisaran $1,245.32 per troy ounce.

Indeks dolar terpantau melemah 0,1 persen ke kisaran 95.264. Kemarin indeks dolar sempat mencapai level tertinggi satu tahun di kisaran 95.531.

Pelambatan ekonomi AS lebih buruk daripada perkiraan di kuartal pertama di tengah melemahnya data konsumsi ke level terburuk dalam hampir lima tahun, tetapi pertumbuhan ekonomi sepertinya masih memperoleh momentum dari membaiknya sektor pekerjaan dan kebijakan pemangkasan pajak.

Berita forex hari ini, Dolar AS (USD) stabil terhadap mata uang utama dunia meskipun gagal untuk melanjutkan penguatan di tengah perang dagang yang terjadi antara AS dengan China.

Indeks dolar bergerak stabil di kisaran 95.257 setelah sempat menguat 0,65 persen di hari perdagangan sebelumnya.

Dolar menguat setelah Presiden AS, Donald Trump, kemarin (27/6/2018) mengatakan bahwa ia akan mempergunakan proses peninjauan keamanan nasional yang telah diperkuat untuk mencegah China untuk bisa mengakuisisi teknologi milik Amerika yang dinilai sensitif. Ini dinilai sebagai sebuah langkah yang lebih moderat dibandingkan dengan penerapan pembatasan investasi secara eskplisit untuk investasi dari China.

Meskipun demikian, ada semacam kebingungan di pasar akan tujuan sebenarnya yang ingin dicapai Washington – sementara saham-saham AS mulai jatuh – setelah penasehat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Fox Business Network kemarin mengatakan bahwa rencana Trump tersebut bukanlah sebuah indikasi bahwa AS akan melunak pada China.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, di lain pihak mengatakan bahwa langkah melindungi teknologi AS tersebut, dengan menggunakan kekuasaan yang disetujui oleh Kongres, mengatakan bahwa kebijakan itu tidak secara spesifik hanya akan diterapkan atas China.

Harga minyak mentah melonjak akibat gangguan pasokan dari Libya dan setelah AS mengatakan bahwa semua negara sebaiknya berhenti mengimpor minyak dari Iran mulai November.

Brent terpantau di kisaran $76.60 per barel pada pukul 07.11 WIB, naik 29 sen atau sekitar 0,4 persen dari harga penutupan terakhirnya. Sementara itu West Texas Intermediate terpantau di kisaran $70.79 per barel atau naik 0,3 persen.

Amerika Serikat (AS) mengimbau untuk menghentikan impor dari Iran mulai November, demikian menurut seorang pejabat senior di kementrian luar negeri AS.

Kondisi di Libya juga akan menjadi hal penting yang bisa mengganggu rantai pasokan minyak. Pertarungan antara pasukan pemerintah dan pemberontak masih belum memberikan kejelasan siapa yang akan menangani cadangan minyak Libya yang besar, meskipun ada laporan bahwa pelabuhan Hariga dan Zueitina di sisi timur Libya masih terlihat beroperasi secara normal.

Dalam upaya mengatasi gangguan pasokan, OPEC dan partner non-OPEC-nya mengatakan bahwa mereka akan menaikkan produksi. Eksportir terbesar dan pemimpin de facto OPEC, Arab Saudi, berencana untuk meningkatkan produksi hingga 11 juta barel per hari di bulan Juli, yang merupakan angka tertinggi dalam sejarah, dari sekitar 10.8 juta barel per hari di bulan Juni.

Berita forex hari ini, Dolar melemah terhadap yen di awal sesi perdagangan Asia hari ini (26/6/2018), bergerak di dekat level terendah dua mingguan karena meningkatnya kekhawatiran akan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan mitra dagangnya.

Pasar semakin dibingungkan oleh pesan yang beragam dari Washington sehingga membuat risk appetite semakin menurun.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin kemarin mengatakan bahwa rencana pembatasan investasi dari departemennya tidak akan dikhususkan untuk China saja tetapi "untuk semua negara yang mencoba mencuri teknologi kami."

Meskipun demikian, pernyataan tersebut kontradiktif dengan pernyatan penasehat perdagangan dan industri Gedung Putih, Peter Navarro, yang mengatakan bahwa pembatasan investasi yang diajukan oleh pemerintahan Trump hanya akan menargetkan China dan tidak negara lain.

Dolar kehilangan kekuatan setelah komentar Navarro tersebut.

Berita forex hari ini, penguatan euro menghambat dolar untuk bisa bertahan di level tertinggi 11-bulannya, sementara ada isu perdagangan di antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

Euro menguat 0,05 persen ke kisaran $1.1662 melanjutkan penguatan 0,5 persen yang tercatat Jumat lalu. Mata uang tunggal tersebut terangkat setelah data ekonomi Jerman dan Perancis dirilis positif serta adanya jaminan dari pada politisi Italia bahwa mereka tidak akan meninggalkan Euro.

Indeks dolar terpantau di kisaran 94.515 setelah terkoreksi dari level 95.529 yang tercatat Jumat lalu, yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2017. Isu ketegangan perdagangan antara AS dengan Uni Eropa turut membebani mata uang tersebut, di mana presiden AS, Donald Trump, mewacanakan untuk menaikkan tarif impor mobil dari Uni Eropa sebesar20 persen. Uni Eropa merespon dengan menyatakan bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain selain mempersiapkan langkah balasan.