EURUSD Tertahan Resistance Selanjutnya EURUSD tertahan lagi di area resistance selanjutnya. Simak ulasannya dalam analisa teknikal kami hari ini.

Read More

---

GBPUSD Kembali Tertahan Resistance, Masih Berpeluang Bearish GBPUSD kembali tertahan di area resistance. Simak ulasannya dalam laporan analisa teknikal kami hari ini.

Read More

---

Emas Kembali Rebound, Masih Tertahan Resistance Emas berhasil rebound kemarin namun kembali masih tertahan resistance. Simak ulasannya dalam laporan analisa teknikal kami hari ini.

Read More

Berita forex hari ini, Euro berhasil menguat seiring dengan upaya pemerintah Italia untuk meredakan ketegangan politik dan mencoba untuk menghindari pemilu dini yang berpotensi mengganggu stabilitas politik dalam negeri Italia.

Perdana menteri Italia yang ditunjuk, Carlo Cottarelli, mengatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan yang ada telah membentuk "kelahiran pemerintahan politis", sehingga ada kemungkinan politisi, bukannya teknokrat seperti dirinya, akan bisa mengeluarkan Italia dari kebuntuan.

Hal ini telah meredakan ketakutan bahwa pemili Italia akan memperkuat genggaman partai-partai yang anti kemapanan, sehingga membantu menurunkan obligasi pemerintah Italia yang sempat menguat tajam di hari Selasa (29/5/2018) lalu.

Euro terpantau bergerak di kisaran 1.1669 terhadap USD, menguat 1,1 kemarin, yang sejauh ini merupakan penguatan harian terbesarnya di tahun ini. Selasa kemarin, euro anjlok ke level terendah 10 bulan di kisaran 1.1510 terhadap USD.

EURUSD Masih Bergerak Dalam Bias Bearish EURUSD masih terus bergerak di bawah tekanan. Berikut adalah alternatif strategi trading dari kami. Simak analisa teknikal harian kami sekarang juga.

Read More

---

GBPUSD Kembali Uji Resistance, Bias Masih Bearish GBPUSD masih bergerak dalam bias berarish dan saat analisa ini ditulis pair tersebut tengah menguji area resistance. Simak ulasannya dalam analisa teknikal kami.

Read More

---

Sempat Break Support, Emas Masih Berpotensi Rebound Emas terlihat masih ada potensi rebound hari ini meskipun kemarin sempat break support. Simak ulasannya dalam analisa teknikal kami hari ini.

Read More

Harga minyak mentah masih beragam di awal sesi perdagangan Asia hari ini (30/5/2018), dengan kekhawatiran bahwa Arab Saudi dan Rusia akan meningkatkan produksi yang masih menekan harga minyak.

Arab Saudi dan Rusia telah mendiskusikan kemungkinan menaikkan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari untuk mengantisipasi kemungkinan berkurangnya suplai dari Venezuela dan Iran.

Brent crude turun 1 sen di kisaran $75.38 per barrel ketika terpantau pada pukul 07.15 GMT. Sementara itu US West Texas Intermediate naik 13 sen atau 0,2 persen di kisaran $66.86 per barel, setelah sebelumnya melemah $1.15.

Jika Rusia dan OPEC jadi menaikkan produksi minyak, kemungkinan mereka akan hanya menambah sebanyak 500.000 barel per hari, yang membuat persediaan di negara-negara yang paling berkembang tidak akan mengalami kelebihan pasokan hingga akhir tahun 2018, demikian menurut para analis di Credit Suisse.

OPEC akan mengadakan pertemuan pada tanggal 22 Juni mendatang di Wina.

EURUSD Masih Terus Tertekan EURUSD masih terus bergerak di bawah tekanan. Simak ulasannya dalam analisa teknikal kami hari ini.

Read More

---

GBPUSD Masih Bergerak Dalam Bias Bearish GBPUSD masih bergerak dalam bias berarish dan saat analisa ini ditulis pair tersebut tengah menguji area support. Simak strateginya dalam analisa teknikal kami.

Read More

---

Emas Masih Berpotensi Rebound Emas terlihat masih ada potensi rebound hari ini. Bagaimana alternatif strategi tradingnya? Simak ulasannya dalam laporan analisa teknikal kami hari ini.

Read More

Harga minyak dunia bergerak mixed di awal sesi perdagangan Asia hari ini (29/5/2018) tetapi secara umum masih tertekan oleh kemungkinan bertambahnya pasokan minyak dari Arab Saudi dan Rusia yang disebut-sebut merupakan langkah antisipasi untuk menghadapi kemungkinan kekurangan pasokan minyak dunia. Brent terpantau naik 57 sen atau 0,76 persen di kisaran $75.87 per barrel pada pukul 07.28 WIB, setelah sempat tertekan hingga $75.30 yang merupakan level terendah sejak 8 Mei lalu. Sementara itu US West Texas Intermediate (WTI) melemah 80 sen atau 1,18 persen ke kisaran $67.08 per barrel. Kemarin WTI sempat melemah dan ditutup di kisaran $66.47 per barrel, yang merupakan harga penutupan terendah sejak 17 April. Para investor telah mengantisipasi kemungkinan Arab Saudi dan Rusia menambah produksi minyak. Meskipun demikian, masih tersisa keraguan apakah akan tercapai kesepakatan dalam pertemuan OPEC yang akan digelar Juni mendatang. OPEC akan mengadakan pertemuan di Wina pada tanggal 22 Juni mendatang. Kekhawatiran akan meningkatnya produksi minyak Arab Saudi dan Rusia bisa menekan harga minyak mentah dunia, begitu juga dengan meningkatnya produksi minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Produksi minyak mentah AS telah mengalami peningkatan sebesar 27 persen dalam dua tahun terakhir ini menjadi 10,73 juta barel per hari. Ini membuat produksi AS berada di atas eksportir top minyak, yaitu Arab Saudi.

EURUSD Masih Bergerak Dalam Bias Bearish EURUSD kembali melakukan pull-back, masih bergerak dalam downtrend. Simak strategi trading kami dalam laporan analisa teknikal kami hari ini.

Read More

---

GBPUSD Tertekan di Area Support GBPUSD masih bergerak di bawah tekanan dan saat analisa ini ditulis pair tersebut tengah menuji area support. Simak strateginya dalam analisa teknikal kami.

Read More

---

Emas Terkoreksi, Ada Potensi Rebound Emas terkoreksi ke area support namun masih ada potensi rebound hari ini. Segera dapatkan strategi trading versi kami dalam laporan analisa teknikal kami.

Read More

Harga minyak mentah dunia terkoreksi karena tiga produsen minyak top dunia, Rusia, Amerika Serikat dan Arab Saudi memberikan sinyalemen bahwa mereka akan menaikkan produksi untuk mengimbangi tingginya permintaan.

Harga minyak mentah Brent diperdagangan di kisaran $76.02 per barrel pada pukul 07.16 WIB, turun 42 sen atau 0,55 persen dibandingkan harga penutupan terakhir. Sementara itu U.S. West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di kisaran $67.36 per barrel, terkoreksi 52 sen atau 0,8 persen.

Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), begitu juga produsen top non-OPEC yaitu Rusia, telah membatasi pasokan minyak di tahun 2017 untuk membantu menaikkan harga minyak dunia yang sempat anjlok di tahun 2016, di mana harga minyak mentah sempat berada di bawah $30 per barrel yang merupakan harga terendah dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Tetapi sejak pembatasan produksi, harga minyak mulai merangkak naik dan Brent sempat mencapai $80 per barrel di awal Mei.

Untuk mengantisipasi kemungkinan berkurang drastisnya pasokan minyak, Arab Saudi yang merupakan eksportir terbesar dan juga pemimpin OPEC, beserta Rusia pada Jumat lalu mengatakan bahwa mereka tengah melakukan diskusi tentang kemungkinan menaikkan produksi minyak mereka sekitar 1 juta barel per hari.

Sementara itu, melonjaknya produksi minyak AS tidak memperlihatkan tanda-tanda akan berkurang karena aktivitas pengeboran terus memperlihatkan pertambahan dalam mencari sumber-sumber baru untuk dieksploitasi.

EURUSD Masih Bertahan Downtrend EURUSD melakukan pull-back namun masih bertahan dalam downtrend. Bagaimana peluang hari ini? Temukan ulasannya dalam analisa teknikal kami hari ini.

Read More

---

GBPUSD Pull-Back, Masih Berpeluang Bearish GBPUSD berhasil melakukan pull-back ke area resistance namun bias intraday masih bearish hari ini. Bagaimana peluang hari ini? Simak ulasannya dalam analisa kami.

Read More

---

Emas Dalam Bias Bullish Hari Ini Emas bergerak dalam bias bullish hari ini. Untuk strategi trading hari ini, Anda bisa mencari konfirmasi sinyal buy jika nanti terjadi koreksi.

Read More

Berita forex hari ini, Yen tergelincir dari level tertinggi dua minggu terhadap USD setelah Korea Utara menyatakan bahwa mereka siap untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul antara negara tersebut dengan Amerika Serikat (AS), merespon ajakan presiden Donald Trump untuk mengadakan pertemuan di bulan Juni.

Meskipun yen dan mata uang safe-haven lain seperti Swiss franc berhasil mencapai penguatan kemarin (24/5/2018) sebagai respon atas meningkatnya ketegangan politik global, para trader dengan cepat berbalik arah merespon sikap Korea Utara tersebut.

Yen terkoreksi 0,3 persen ke kisaran 109.60 di awal sesi Asia menyusul komentar yang "menyejukkan" dari wakil menteri luar negeri Korea Utara, Kim Kye Gwan.

Yen berhasil menguat ke kisaran 108.955 per USD kemarin, sebagai reaksi dari pernyataan Donald Trump yang menuduh Pyongyang bersikap bermusuhan karena sempat membatalkan pertemuan. Trump sempat memperingatkan bahwa militer AS siap menghadapi Korea Utara kapan saja.