Emas naik di Asia pada hari Rabu seiring dengan dirilisnya data China PMI yang hasilnya cenderung mixed. Di divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas untuk pengiriman Agustus naik 0,34% menjadi $ 1,221.65 per troy ounce. Perak untuk pengiriman Juli hained 0,35% ke $ 16,050 per troy ounce. Harga tembaga untuk pengiriman Juli turun 0,43% menjadi $ 2,075 per pon.

PMI manufaktur Caixin yang dirilis hasilnya sebesar 49,2, di bawah 49,3 dari yang diharapkan, dan turun dari bulan sebelumnya sebesar 49,4. Sebelumnya data China CFLP manufaktur PMI untuk Mei yang dirilis sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan yaitu sebesar 50,1, tidak berubah dari bulan sebelumnya. The non-manufaktur PMI untuk Mei yang dirilis sebesar 53,1, turun dari 53,5 bulan sebelumnya.

China adalah importir dunia atas tembaga dan produsen terbesar di dunia emas dan konsumen terbesar kedua dunia dari logam kuning setelah India.

Minyak mentah menguat di Asia pada hari Selasa setelah transaksi semalam yang cenderung tipis karena investor mempertimbangkan dampak gangguan pasokan terhadap hasil pertemuan OPEC akhir pekan ini yang diharapkan untuk melakukan sedikit untuk mengubah kelebihan pasokan global.

Minyak mentah untuk pengiriman Juli di New York Mercantile Exchange naik 0,34%, ke $ 49,50 per barel. Semalam, harga minyak sedikit lebih rendah di perdagangan Amerika Utara pada Senin, karena pelaku pasar fokus pada prospek pasokan global membaik.

Minyak mentah Brent di Intercontinental Exchange terakhir tercatat naik 0,72% menjadi $ 50,31.

Harapan untuk peningkatan produksi minyak Kanada pekan ini setelah produsen minyak Suncor Energy mengumumkan rencana untuk meningkatkan output pada ladang minyak di Alberta setelah dipaksa untuk menutup mereka sebelumnya di Mei karena kebakaran hutan besar-besaran.

Turunnya pasokan karena kebakaran hutan di Kanada dan kerusuhan di Nigeria telah membantu mendorong harga minyak di atas $ 50 akhir pekan lalu. Namun, karena beberapa dari gangguan pasokan mereda, pedagang menempatkan fokus mereka kembali pada pertumbuhan pasokan minyak global.

Menurut laporan, Irak berencana untuk mengekspor 5 juta barel tambahan minyak mentah pada bulan Juni. Arab Saudi, Kuwait, Iran dan Uni Emirat Arab juga berencana untuk meningkatkan pasokan akhir tahun ini.

Para pelaku pasar sekarang melihat ke depan untuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak bertemu di Wina pada hari Kamis. Sebagian besar analis pasar mengharapkan kartel minyak untuk menjaga kuota produksi mereka tak berubah di tengah kenaikan harga.

Pertemuan terbaru minyak kartel di Qatar pada bulan April berakhir tanpa kesepakatan untuk membekukan output pada level saat ini karena desakan Arab Saudi bahwa Iran menjadi bagian dari perjanjian.

Emas relatif stabil di awal sesi Asia pada hari Senin dengan pasar di AS dan Inggris ditutup untuk liburan dan investor fokus pada kenaikan suku bunga Fed bulan depan.

Jepang melaporkan penjualan ritel untuk bulan April turun 0,8%, lebih rendah dari penurunan 1,2% diharapkan untuk tahunan. Pasar AS akan ditutup untuk liburan Memorial Day.

Emas untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Mercantile Exchange relatif stabil diperdagangkan dikisaran $ 1,216.70 per troy ounce. Sementara Perak untuk pengiriman Juli turun 0,63% menjadi $ 16,240 per troy ounce. Juga di Comex, tembaga berjangka untuk pengiriman Juli melemah 0,09% ke $ 2,109 per pon.

Pada minggu inin, investor akan fokus pada AS laporan nonfarm payrolls Jumat untuk bulan Mei untuk mengukur apakah ekonomi terbesar di dunia adalah cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2016.

Ada juga data manufaktur ISM Rabu dan jasa ISM pada hari Jumat karena pedagang mencari petunjuk lebih lanjut tentang waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya.

pelaku pasar juga akan fokus pada hasil pertemuan Bank Sentral Eropa Kamis serta perkiraan kuartalan baru yang dijadikan sinyal apakah bank semakin dekat dengan target inflasi.

Pekan lalu, harga emas merosot ke level terendah lebih dari tiga bulan pada hari Jumat, karena dolar melonjak setelah Federal Reserve Ketua Janet Yellen mengatakan kenaikan suku bunga mungkin tepat dalam beberapa bulan mendatang.

Harga emas naik di sesi Asia pada perdagangan hari Jumat di tengah data CPI Jepang yang dirilis sedikit lebih baik dari yang diperkirakan dan menjelang pidato ketua Fed Janet Yellen mengenai suku bunga AS.

Di Comex New York Mercantile Exchange, emas naik 0.15% menjadi $ 1,222.25 per troy ounce. Perak naik 0.17% ke $ 16,370 per troy ounce.

Sebelumnya di Jepang, CPI nasional untuk April turun 0.3%, sejalan dengan penurunan 0.3% pada bulan sebelumnya, di atas dari penurunan 0.4% yang diperkirakan.

Semalam, emas ditutup hampir datar pada perdagangan hari Kamis, di tengah data ekonomi yang kuat dan dolar sedikit lebih rendah, karena investor menunggu pidato Federal Reserve Janet Yellen untuk sinyal lebih lanjut apakah bank sentral AS bisa menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan depan.

Pada Kamis pagi, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan klaim pengangguran turun 10.000 untuk minggu yang berakhir pada 20 Mei yakni 268.000, sedikit di bawah ekspektasi analis dari 275.000.

Harga emas terpantau masih bergerak turun di sesi Asia pada perdagangan hari Kamis dengan pasar yang sedang fokus untuk mendengar komentar dari ketua The Fed Janet Yellen dan PDB AS pada akhir pekan.

Di Comex New York Mercantile Exchange, emas turun 0.09% menjadi $ 1,222.75 per barel. Sementara itu perak naik 0.12% ke $ 16,280 per troy ounce.

Semalam, emas kembali jatuh ke posisi terendah 7-minggu, memperpanjang pelemahannya dari sesi sebelumnya, karena investor terus berharap pada kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Investor mencari kejelasan dari pernyataan The Fed Janet Yellen di akhir pekan di Harvard University untuk indikasi lebih lanjut waktu kenaikan suku bunga.

Dalam dua pernyataa terakhirnya, Yellen sebagian besar mempertahankan sikap dovish bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga secara bertahap, di tengah volatilitas luas di pasar keuangan global dan inflasi yang masih rendah.