Saham di kawasan Asia naik sedikit pada awal perdagangan hari Selasa, dengan sentimen didukung oleh pelonggaran kebijakan oleh China dan kenaikan harga minyak tetapi juga dibatasi oleh data AS dan Eropa yang loyo yang terus memberikan kekhawatiran tentang momentum pertumbuhan global.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik sekitar 0,2 persen. Indeks Jepang Nikkei N225 turun 0,5 persen pada awal perdagangan, berkerut oleh penguatan yang dialami oleh yen.

The People`s Bank of China (PBOC) mengatakan di situsnya pada hari Senin bahwa itu memotong rasio persyaratan cadangan, atau jumlah uang yang bank harus simpan sebagai cadangan, sebesar 50 basis poin.

Yen diperdagangkan sedikit lebih kuat di awal sesi Asia pada hari Senin dan Aussie terpantau melemah tipis dalam perdagangan hari ini yang cukup sibuk kedepan karena banyak data yang akan dirilis.

USD/JPY diperdagangkan dikisaran 113,97, atau turun. 0,03%, sementara AUD/USD melemah 0,02% ke 0,7125. Di Jepang, produksi industri untuk Januari mengalami kenaikkan sebesar 3,3% untuk bulanan. Serta, penjualan ritel naik dengan kenaikkan sebesar 0,9% diharapkan tahun-ke-tahun untuk bulan Januari.

Kemudian, dari Australia data yang akan dirilis yaitu MI Inflasi untuk bulanan di bulan Februari, diikuti oleh persediaan bisnis bulanan untuk kuartal keempat dan laporan keuangan perusahaan untuk kuartalan.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan US dollar terhadap enam mata uang utama, terakhir dikutip pada 98,13. Pada minggu ke depan, investor akan fokus untuk data AS nonfarm payroll yang akan dirilis hari Jumat untuk indikasi segar pada kekuatan pasar tenaga kerja.

Investor juga akan berfokus pada survei aktivitas sektor manufaktur dan jasa baik di AS dan China, sedangkan data inflasi zona euro hari Senin juga akan diawasi ketat menjelang kebijakan Bank Sentral Eropa bulan depan.

Indeks Nikkei Jepang melonjak ke level tertinggi 2 1/2-minggu pada perdagangan hari Jumat pagi setelah yen yang cenderung melemah

Sharp Corp tersandung 15 persen setelah Taiwan Foxconn mengatakan pihaknya menunda penandatanganan kesepakatan untuk mengambil alih perusahaan.

Nikkei naik 0.6 persen menjadi 16,241.89 pada perdagangan pertengahan pagi setelah sempat naik sampai setinggi 16,472.50 sebelumnya, tertinggi sejak 9 Februari. Indeks acuan telah naik 2.7 persen untuk minggu ini.

Nikkei telah pulih karena kepanikan jual yang disebabkan oleh harga minyak yang rendah dan penguatan yen berhenti. Namun para analis mengatakan bahwa kekhawatiran tentang faktor-faktor ini masih lebih besar daripada optimisme, dan mungkin diperlukan beberapa waktu untuk pasar mendapatkan kembali kepercayaan nya.

"Orang-orang masih khawatir tentang perlambatan ekonomi global. Fokus saat ini adalah apakah para pemimpin keuangan dapat bekerja sama dan menyampaikan pesan yang menenangkan investor," kata Kazuhiro Takahashi, equity strategist di Daiwa Securities.

Saham eksportir mengalami penguatan dengan Honda Motor Co naik 2.0 persen, Panasonic Corp menambahkan 2.0 persen dan Tokyo Electron Ltd melonjak 2.2 persen.

Bursa Saham Jepang naik tipis, pada perdagangan di hari Kamis pagi karena sentimen membaik menyusul kenaikan harga minyak yang membantu Wall Street rally.

Indeks Nikkei naik 0.7 persen menjadi 16,019.22 pada pertengahan perdagangan pagi.

" Sebagian besar perdagangan tanpa arah, banyak pelaku pasar menunggu katalis," kata Martin King, co-managing director Tyton Capital Advisors.

Para pelaku pasar mengatakan investor telah difokuskan pada pertemuan G-20 pada hari Jumat di Shanghai.

"IMF telah menyarankan bahwa anggota KTT G-20 menggunakan pertemuan tersebut sebagai sarana membahas respon kebijakan yang terkoordinasi," kata Stefan Worrall, director of Japan equity sales di Credit Suisse.

Saham Sharp Corp. melonjak 5.8 persen. Saham Toyota Motor Co turun 2 persen sementara Nissan Motor Co Ltd turun 1.3 persen dan Mazda Motor Corp tergelincir 1.8 persen.

Bursa Saham Jepang jatuh seiring dengan yen yang menguat dan Iran dan Arab Saudi yang menghapuskan harapan untuk rebound harga minyak mentah.

Indeks Topix turun 1.1 persen menjadi 1,276.57 pada pukul 09:53 di Tokyo. Indeks Nikkei kehilangan 1.2 persen menjadi 15,856.77. Bursa Saham AS jatuh setelah Arab Saudi menyatakan belum akan mengurangi produksinya.

"Iran dan Arab Saudi menunjukkan sedikit keinginan untuk produksi yang lebih rendah sehingga jelas tidak akan mendorong harga minyak kembali sampai $ 50 atau $ 60 per barel," Chihiro Ohta, general manager of investment information SMBC Nikko Securities Inc di Tokyo, mengatakan melalui telepon.

Penguatan yang terjadi pada yen mendorong saham - saham eksportir turun, termasuk Toyota Motor Corp yang turun 1.6 persen. Subaru manufacturer Fuji Heavy Industries Ltd kehilangan 3.4 persen, sementara TDK Corp, pemasok Apple Inc yang mendapat lebih dari 90 persen dari pendapatan luar negeri, turun 4.1 persen.

Selain itu, Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp turun 3.3 persen setelah naik 4 persen pada Selasa.

Indeks Nikkei Jepang naik di perdagangan sesi asia pada hari Senin pagi karena dollar AS yang cenderung menguat terhadap yen, yang membantu eksportir memangkas kerugian sebelumnya dan mendukung sentimen pasar secara keseluruhan.

Tapi harga minyak, yang tergelincir di sesi sebelumnya, menyakiti saham minyak. Inpex Corp tersandung lebih dari 6 persen, sementara Japan Petroleum Exploration Co turun 1.6 persen.

Nikkei naik 0.8 persen menjadi 16,100.01 pada perdagangan menjelang siang setelah sempat jatuh ke level 15,816.83 sebelumnya.

Perusahaan makanan dan pembuat obat berada di zona positif. Ajinomoto Co naik 2.3 persen, Kikkoman Corp naik 1.6 persen, dan Takeda Pharmaceutical Co naik 1.1 persen.