Saham Asia mulai bulan baru menguat pada hari Senin, dibantu oleh kebijakan moneter yang akomodatif di Jepang dan Eropa, namun para pedagang berhati-hati sebelum data manufaktur Cina dan survei aktivitas sektor jasa.

Sebuah rebound harga minyak pekan lalu juga membantu sentimen, meskipun minyak mentah Brent turun sekitar 1 persen di awal perdagangan Asia. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen, setelah kehilangan 8 persen pada Januari.

Saham Australia naik 0,9 persen dan Korea Selatan 0,6 persen.

Aktivitas di sektor pabrik besar China mengalami kontraksi untuk bulan keenam berturut-turut pada bulan Januari, sebuah survei Reuters menunjukkan, menggarisbawahi awal yang lemah untuk tahun ini dan mempertinggi kekhawatiran perlambatan ekonomi yang lebih dalam.

Nikkei Jepang naik 1,3 persen ke level tertinggi tiga minggu, memperpanjang kenaikkan yang dibuat pada hari Jumat menyusul keputusan Bank of Jepang untuk memperkenalkan suku bunga negatif dengan langkah berani lagi untuk merangsang ekonomi pasar sebagai volatile dan melambatnya pertumbuhan global yang mengancam upaya untuk mengatasi deflasi .

BOJ mengatakan akan mengenakan biaya untuk sebagian dari cadangan bank diparkir dengan institusi, kebijakan agresif dipelopori oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Sebelumnya pada bulan Januari, ECB mengindikasikan bisa menurunkan suku bunga lebih lanjut bulan Maret.